Lihat ke Halaman Asli

Yohana Reni Anggraeni

Mahasiswi FISIP UAJY

Psikoanalisis: Gambaran Sisi Gelap Hubungan Remaja dalam Film "Posesif" (2017)

Diperbarui: 16 November 2021   15:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber : www.imdb.com

Film Posesif (2017) menjadi salah satu film Indonesia yang mampu merepresentasikan konflik perilaku dari tokoh yang diperankan, khususnya oleh Yudhis (Adipati Dolken dan Lala (Putri Marino) sebagai pemeran utama.

Film menjadi salah satu media bagi sejumlah orang untuk menyalurkan emosionalnya. Melalui film ternyata setiap orang mampu terbawa secara sadar maupun tidak emosi mereka ke dalam alur ceritanya. 

Melalui sebuah film, semua bisa dicurahkan begitu saja. Mulai dari senang, sedih, takut, marah semua bisa dituangkan melalui rangkaian cerita yang akhirnya mampu dinikmati oleh masyarakat luas. 

Terdapat salah satu film asli Indonesia yang menjadi perhatian lebih yaitu film karya Edwin yang berjudul Posesif. Film ini merupakan sebuah film drama remaja yang  dirilis pada tahun 2017 dan berbeda dari film kisah cinta remaja pada umumnya. Film ini lebih mengarah ke drama psikologis dengan menyajikan konflik yang cukup mencekam khususnya bagi hubungan di kalangan remaja. 

Film Posesif dengan jenis yang mengarah kepada drama psikologis ini dapat dilihat melalui analisis teori psikoanalisis dari Sigmund Freud yang terdiri dari Id, Ego, dan Superego. 

Mengenal Lebih Dalam Film Posesif (2017) 

sumber: lokadata.id

Film yang dirilis pada 26 Oktober 2017 ini menjadi salah satu wajah baru dari perfilman Indonesia yang mengangkat mengenai kisah cinta kalangan remaja, karena film ini mengangkat cerita yang jarang atau bahkan tidak pernah diangkat dalam film drama remaja sebelumnya.

Seperti judulnya yaitu Posesif, film ini mengangkat cerita tentang sisi gelap/kelamnya sebuah hubungan yang terjadi pada anak remaja khususnya anak SMA. Film ini menjelaskan bagaimana sebuah hubungan toxic yang dijalani oleh pasangan Lala (Putri Marino) dan Yudhis (Adipati Dolken). 

Keposesifan dalam pasangan ini benar-benar diangkat secara penuh oleh sutradara yang akhirnya menyebabkan konflik yang cukup kompleks dan menguras emosi. Keposesifan Yudha sebagai kekasih Lala mulai terjadi setelah mereka resmi berpacaran. Mulai dari larangan hingga terdapat kekerasan yang dilontarkan Yudhis kepada Lala. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline