Lihat ke Halaman Asli

Renita NF

mahasiswa

Mahasiswa KKN UNEJ BTV 3 Optimalkan Pelatihan Digital Marketing untuk Bantu Produk UMKM Terdampak Covid-19

Diperbarui: 1 September 2021   20:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Trenggalek (01/09/21) - Mahasiswa Universitas Jember angkatan 2018 melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN). KKN tahun ini berbeda dengan KKN tahun-tahun sebelumnya, hal tersebut dikarenakan adanya pandemi covid-19 yang sedang mewabah di berbagai negara termasuk Indonesia. 

KKN yang diadakan Universitas Jember ini dinamai dengan KKN Back To Village. Mahasiswa mengabdi di desa penempatan KKN tetapi tidak mengadakan posko atau menetap di daerah tersebut dan jika harus terjun langsung mereka tetap mematuhi protokol kesehatan. 

Program kerja KKN edisi covid-19 Universitas Jember ini diutamakan untuk membantu wirausaha yang ada desa yang usahanya terdampak wabah virus corona. 

Mahasiswa Universitas Jember angkatan 2018 yang berasal dari Trenggalek melakukan KKN pulang kampung yang dibagi dalam beberapa desa salah satunya yaitu desa Munjungan Kecamatan Munjungan Kabupaten Trenggalek.

 Mahasiswa kkn mandiri di desa ini melakukan berbagai program kerja salah satunya yaitu program pemberdayaan wirausaha terdampak covid19.  Mahasiswa KKN desa Munjungan memberdayakan salah satu warga Munjungan yang merupakan seorang penjual keripik untuk didampingi dalam usahanya selama 4 minggu.

Dokpri

Dokpri

Menurut saya sebagai mahasiswa KKN mandiri desa Munjungan, hal ini dilakukan mengingat di musim pandemi ini banyak masyarakat yang kehilangan pekerjaan sehingga tidak mempunyai penghasilan. Saya berharap, KKN pulang kampung desa Munjungan ini bisa membantu mengatasi penurunan omset penjualan pelaku usaha keripik yang saya damping. Kegiatan KKN yang saya lakukan ini memiliki beberapa program kerja untuk membantu pelaku usaha yang saya damping, antara lain yaitu pelatihan membuat logo untuk produk, pendampingan dalam pembuatan akun whatsapp bisnis yang akan dijalankan oleh pelaku usaha nantinya. 

Saya juga mendampingi dalam kegiatan pengemasan produk keripik menggunakan logo yang baru. Pelaku usaha yaitu penjual keripik yang saya damping awalnya hanya memasarkan produknya dengan cara dijual ke pasar setiap harinya yang penjualannya seringkali tidak memenuhu target dari penjual. 

Dengan saya lakukannya pendampingan digital marketing ini, saya berharap penjualan keripik dapat memenuhi target dan pelaku usaha bisa melakukan penjualan secara online yang menurut saya cara tersebut lebih efisien mengingat saat ini kasus covid di desa Munjungan saat ini masih sedang tinggi -- tingginya. Selama proker berjalan dari minggu pertama sampai saat ini minggu ketiga, saya selalu melakukan evaluasi di akhir minggu bagaimana proker saya berjalan dan apakah proker tersebut membuahkan hasil yang diharapkan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline