Lihat ke Halaman Asli

Perubahan Sosial Dalam Perspektif Sosiologi

Diperbarui: 6 Mei 2024   18:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sosiologi  Dakwa 

Pengarang : 

Syamsul Yakin
 Dosen UIN  Sharif Hidayatullah Jakarta

Renita Ameliyah

Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah
 
        Sosiologi  Dakwa terdiri dari dua  kata yaitu Sosiologi dan  Dakwa. Sosiologi  yang merupakan ilmu yang  mempelajari upaya  dalam memecahkan masalah dengan  menggunakan pendekatan sosiologi.  Subjek sosiologi dakwah adalah  masyarakat. Hal ini dikarenakan kegiatan dakwah  melibatkan hubungan dan  interaksi sosial,  yaitu hubungan antara pelaku dakwah  dengan mitra dakwah.
 
          Dakwah yang dilakukan  oleh para khatib berbeda-beda tergantung pada kelas  sosialnya. Misalnya dakwah kepada golongan atas  berbeda dengan  dakwah kepada golongan menengah, berbeda  pula dengan dakwah kepada golongan bawah. Perbedaannya terletak pada pendekatan, strategi, dan metode  dakwahnya. Pendekatan  Dakwa dapat digunakan untuk  mengetahui permasalahan sosial, budaya  dan agama  dari kelas sosial manapun. Penggunaan  ilmu-ilmu pendukung seperti sosiologi, antropologi,  dan psikologi  merupakan bagian dari mekanisme pendekatan  Dakwa. Anda kemudian dapat menggunakan strategi  Dakwa untuk membuat  rencana yang terukur dan terstruktur.  Dakwa memiliki tiga strategi: personal, rasional,  dan spiritual.  Dai harus mampu menentukan strategi dakwah yang paling tepat  untuk setiap kelas sosial.

       Ketika kita memahami bahwa setiap lapisan  memiliki wilayah keagamaan, strategi  perencanaan yang paling tepat  tampaknya adalah  wilayah spiritual. Demikian pula, Anda harus menggunakan strategi  pribadi dan rasional di bidang lain. Pada kenyataannya, strategi  pribadi memerlukan pengetahuan tambahan seperti psikologi.

        Kalau bicara Metode Dakwah, sebenarnya Metode Dakwahlah yang bertugas menjawab  pertanyaan, "Bagaimana cara kerjanya?" Artinya metode ini  mencoba memilih cara yang tepat untuk  mendobrak pendekatan dan strategi dakwah yang  diterapkan pada  setiap kelas sosial.  Misalnya saja cara mendakwahkan Bill Hikma, memberikan ceramah,  dan melakukan debat.

       Ada perbedaan antara antropologi dakwah dan sosiologi dakwah.  Jika objek  penelitian antropologi  Dakwa diarahkan pada manusia, individu, dan budaya yang ada pada  masyarakat lokal, maka objek  penelitian sosiologi  Dakwa tidak hanya masyarakat tetapi juga sistem dan kelompok  sosial. Lebih lanjut, sosiologi dakwah juga  mempelajari interaksi antara  dai dengan madhu, dai dengan dai, dan  antar madhu. 

       Persepsi mereka  terhadap persoalan dakwah dan  cara  mengkomunikasikannya menjadi pembahasan menarik dalam sosiologi dakwah.  Sosiologi dakwah dengan  demikian berupaya memahami apa itu dialektika interaksi dakwah dan unsur-unsur di sekitarnya. Meliputi perkembangan  makna dan praktik  dakwah, mulai dari pemahaman  dakwah sebagai  sesuatu yang mendorong umat beragama Islam, hingga  topik dakwah di  komunitas online.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline