Satu tahun lebih pembelajaran secara daring sudah menjadi hal yang biasa bagi dunia pendidikan, dikarenakan pandemi yang belum juga usai terus menuntut agar pembelajaran tetap dilakukan secara online. Pembelajaran daring ini pula menjadi suatu tuntutan bagi pendidik, peserta didik, bahkan orang tua dari peserta didik itu sendiri.
Tuntutan bagi para pendidik adalah dimana mereka harus sebisa mungkin menciptakan kegiatan pembelajaran online tetap menarik dan tujuan yang diharapkan dalam kegiatan pembelajaran tersampaikan dengan baik, tak terkecuali dalam pendidikan anak usia dini atau yang biasa kita kenal yaitu PAUD. Guru sebisa mungkin harus menciptakan suasana menarik, ceria dan pembelajaran yang nyaman bagi siswa walaupun pembelajaran dilakukan secara online.
Mengatasi pembelajaran online dimasa pandemi covid-19 ini peran guru sangat berpengaruh terhadap perkembangan dari peserta didik , guru harus sering memberikan arahan agar tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat tercapai. Dalam kegiatan belajar mengajar secara online dengan anak usia dini dimasa pandemi ini setiap materi pembelajaran haruslah disertai dengan media pembelajaran yang menarik, yang bertujuan agar peserta didik tidak merasa jenuh dan bosan terutama membuat mereka untuk lebih semangat belajar walaupun secara daring.
Dimasa pandemi covid-19 ini selain guru yang dituntut untuk mengembangkan ranah kognitif, psikomotorik, dan afektif, guru juga dituntut juga terkait untuk lebih kreatif dan efektif dalam berinteraksi dengan siswanya terkait kegiatan pembelajaran online, contohnya seperti membuat jadwal terkait kebiasaan belajar bersama guru, membangun komunikasi yang baik dan terbuka, mendorong anak untuk bertanya dan mengungkakpkan perasaan mereka kepada orangtua dan guru, orangtua harus lebih meluangkan waktu untuk anak belajar, dan melindungi anak terkait akses online yang dapat merusak privasi dari anak itu sendiri.
Seirama dengan itu guru harus mencari alternatif dari kegiatan pembelajaran daring ini agar komunikasi guru dengan orangtua siswa dapat terarah dan berjalan dengan baik, karena anak usia dini masih cenderung harus belajar dalam pengawasan orangtua apalagi secara daring ini, misalkan guru membuat group WhatsApp yang berisi antara guru dengan orang tua.
Setiap harinya guru akan memberikan berbagai materi yang diberikan sesuai dengan tema yang dirancang dalam RPPH yang disesuaikan dengan kondisi saat ini, orang tua mendampingi anak belajar, lalu orang tua merekam video atau memfoto kegiatan anak dan mengirimkannya di dalam group WhatsApp tadi, setelah itu guru menilai hasil kerja anak. Adapun alternatif lain yaitu dengan media tatap muka secara daring, baik dengan aplikasi zoom meeting, google meet, dll, agar guru dapat melihat langsung bagaimana proses belajar anak.
Upaya ini harus segera dilakukan mengingat pada saat ini kasus akibat wabah covid 19 malah semakin meningkat, ini menjadi suatu usaha lebih extra bagi sekolah apalagi pada tingkat pendidikan anak usia dini, yang terkadang mereka lebih meningkat perkembangan pembelajarannya jika mereka melakukan pembelajaran secara luring, hal ini lebih mendorong pihak sekolah maupun guru harus lebih kreatif dan lebih mengenal teknologi saat ini, karena secara tidak langsung ini mendekatkan dan mengenalkan siswa atau peserta didik pada teknologi dan komunikasi saat ini.
Ditulis Oleh : Renita Hapsari
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI