Lihat ke Halaman Asli

Strategi Pengembangan Bahasa pada Anak Usia Dini

Diperbarui: 10 Juni 2024   21:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Oleh :

RENITA HASTUTI

VERA SARDILA

Pendidikan Bahasa Indonesia, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Abstrak :

Perkembangan komunikasi dan bahasa melibatkan pemberian kesempatan kepada anak-anak untuk mengalami lingkungan bahasa yang kaya. Ketika berbicara digunakan sebagai sarana untuk mengembangkan keterampilan berbahasa, anak-anak mengekspresikan diri mereka secara efektif, menunjukkan kesadaran akan kebutuhan pendengar. Kegiatan yang bertujuan untuk mengembangkan keterampilan berbahasa meliputi kegiatan yang dapat meningkatkan keterampilan mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Anak usia dini mempunyai ciri-ciri yang unik. Dunia mereka adalah dunia game. Oleh karena itu, dalam kegiatan pengembangan bahasa terapan harus digunakan strategi yang sesuai dengan dunia anak. Ada banyak alat yang dapat membantu guru dan orang tua dalam perkembangan bahasa anak usia dini.

Kata kunci : Hakikat bahasa, penerapan dan mengembangkan kemampuan bahasa, tujuan dan fungsi bahasa bagi anak usia dini.

PENDAHULUAN : 

Bahasa Indonesia merupakan bahasa pengantar di Indonesia pada semua jenjang pendidikan dan sekolah, mulai dari taman kanak-kanak hingga universitas. Hal ini diatur dalam Pasal 29 Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009. Oleh karena itu, setiap sekolah harus melaksanakan peraturan tersebut (Nur, 2018). Hal ini menunjukkan bahwa bahasa berperan penting dalam reformasi pendidikan dan peningkatan kualitasnya. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (1996) menekankan secara khusus peran bahasa di taman kanak-kanak, bahwa tujuan pengembangan keterampilan berbahasa di taman kanak-kanak adalah untuk menjamin komunikasi lisan siswa dengan lingkungannya.

Selain itu yang dimaksud dengan lingkungan yang bersangkutan adalah lingkungan sekitar anak, termasuk lingkungan teman sebaya, teman bermain, orang dewasa, baik di rumah, di sekolah, maupun di lingkungan tetangga sekitar tempat tinggalnya. Oleh karena itu, guru tidak boleh mengabaikan pemahaman terhadap perkembangan bahasa anak.

PEMBAHASAN :

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline