Lihat ke Halaman Asli

Reni Soengkunie

Tukang baca buku. Tukang nonton film. Tukang review

Salah Kaprah Tentang Beras Poles yang Perlu Kita Tahu

Diperbarui: 18 Januari 2024   21:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pict by pixels

Seperti yang kita tahu beras merupakan salah satu bahan pokok di masyarakat kita. Meski setiap hari mengkonsumsi nasi, namun pengetahuan masyarakat kita tentang beras masih sangat minim sekali. Padahal kemampuan dalam mengetahui jenis dan karakter beras ini merupakan kunci untuk mendapatkan sebuah nasi yang sesuai dengan selera kita. 

Salah satu korban dari ketidaktahuan masyarakat tentang dunia beras ini adalah beras poles. Beras yang sebenarnya merupakan primadona di dalam kingdom beras justru dibully dan dihindari oleh sebagian masyarakat karena ketidaktahuannya.

Untuk mengetahui seberapa tinggi rendahnya pengetahuan masyarakat tentang beras poles, saya yang kurang kerjaan ini melakukan survei kecil-kecilan kepada kurang lebih seratus responden yang merupakan pembeli di warung sembako saya. 

Kriteria responden yang saya ambil adalah pria dan wanita dengan rentang usia 22- 60 tahun. Dari hasil observasi dan wawancara singkat, hampir 95 persen responden tidak tahu apa itu beras poles dan 5 persen lainnya hanya asal tebak.

Sebagian beras dari mereka masih beranggapan bahwa beras poles merupakan beras modifikasi, di mana beras ini dipoles dengan diberi zat pemutih. Hal ini mungkin tidak sepenuhnya salah, karena jika dibandingkan dengan beras-beras gilingan pada umumnya, beras poles memang terlihat mencolok dengan tampilannya yang utuh dan glowing. Kalau diibaratkan manusia pasti netizen mengira bahwa beras poles ini habis melakukan operasi plastik di luar negeri.

Karena tampilannya yang begitu absurd ini, tak sedikit yang mengira bahwa beras poles ini merupakan bagian dari beras plastik yang dulu sempat viral menggemparkan dunia perberasan duniawi pada masanya. Fitnah memang lebih kejam dari pembunuhan mungkin ya kayak gini ya. Beras poles yang harusnya menduduki peringkat atas sebagai beras berkualitas, eh malah jatuh tersungkur dihindari masyarakat karena takut dikira beras imitasi.

Secara kasat mata mungkin memang beras poles dan beras plastik hampir sama tampilannya, tapi kalau sudah dimasak ya tentu saja sangat berbeda jauh. Beras plastik memiliki tekstur yang lengket jika dimasak, sedangkan beras poles ini cenderung pulen, tetap utuh, tidak mudah lembek, namun tidak bertekstur keras. Karena teksturnya yang pulen ini, sehingga beras poles ini sering digunakan di restoran-restoran, catering, dan tempat-tempat makan.

Beras poles sendiri sebenarnya merupakan beras biasa pada umumnya. Kenapa bentuknya bisa berbeda dengan beras gilingan biasa, hal ini tak lain dan tak bukan karena perbedaan proses penggilingannya. 

Pada beras biasa, proses penggilingannya hanya dilakukan sekali saja, lalu untuk menyaring beras utuh dan patahan dilakukan sortiran dengan alat penyaring. Pada beras poles ini harus melalui beberapa tahap selep. 

Selain itu alat penggilingnya pun berbeda. Ada alat khusus untuk memoles beras agar lebih mengkilap dan kinclong hasilnya. Alat poles ini harganya masih lumayan mahal, sehingga yang bisa memproduksi beras poles kualitas super ya minimal gilingan yang sudah beras atau pabrik beras.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline