Lihat ke Halaman Asli

RENIS KIKI DWI SEPTIANI

UNIVERSITAS HAYAM WURUK PERBANAS

Peran Komunikasi antara Anak dengan Orangtua terhadap Prestasi Akademik

Diperbarui: 16 Mei 2024   13:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Oleh : 

Renis Kiki Dwi Septiani 

Ekonomi Syariah - Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Hayam Wuruk Perbanas Surabaya

Komunikasi antara orang tua dan anak memainkan peran penting dalam prestasi akademis dan perkembangan dan kesuksesan anak secara keseluruhan. Hubungan antara anak dengan orang tua secara signifikan berdampak pada kesejahteraan emosional, sosial dan akademis anak. Dalam laporan Kemendikbud juga menunjukkan bahwa pencapaian pelajar meningkat jika orang tua mengambil peran aktif dalam pendidikan anak-anak mereka. Keterlibatan orang tua memiliki kaitan erat dengan hasil prestasi anak (Jumeri, 2021).

Komunikasi yang efektif antara anak dan orang tua telah dikaitkan dengan peningkatan prestasi akademik. Ketika anak merasa nyaman dan terbuka dalam berkomunikasi mendiskusikan kesulitan, tantangan dan keberhasilan akademis mereka dengan orang tua. Selain itu, komunikasi yang teratur dengan orang tua akan membuat mereka mendapatkan informasi mengenai kemajuan prestasi anak. Dengan mendiskusikan kesulitan, tantangan dan keberhasilan akademik, orang tua dapat memberikan bimbingan, dorongan, dan dukungan yang diperlukan anak untuk membantu anak-anak mereka berhasil secara akademis.

Dalam hal ini jenis komunikasi yang dapat diterapkan dalam membantu pencapaian prestasi anak adalah komunikasi interpersonal. Komunikasi Interpersonal, menurut Joseph A. Devito adalah proses pengiriman dan penerimaan pesan antara dua orang, atau diantara sekelompok kecil orang-orang dengan beberapa efek dan beberapa umpan balik seketika. (DeVito, 1989). Sedangkan menurut Wiryanto, Komunikasi antar pribadi adalah komunikasi yang berlangsung dalam situasi tatap muka antara dua orang atau lebih, baik secara terorganisasi maupun pada kerumunan orang (Wiryanto, 2004). Yang mana komunikasi jenis ini biasanya terjadi secara langsung dan tatap muka, bersifat pribadi, tanpa direncanakan dan berlangsung setiap hari. Dengan membina komunikasi yang terbuka dan bermakna, kedua belah pihak dapat bekerja sama untuk mengatasi tantangan, kesulitan, dan merayakan pencapaian prestasi anak. (Riska Dwi Novianti & Mariam Sondakh & Meiske Rembang, 2017)

Membina komunikasi antara anak dengan orang tua membutuhkan penerapan berbagai strategi untuk menciptakan lingkungan yang terbuka dan mendukung. Pertama dan terutama, mendengarkan secara aktif adalah komponen mendasar dari komunikasi. Orang tua harus secara aktif mendengarkan pikiran, perasaan, dan kekhawatiran anak-anak mereka tanpa menghakimi, serta menunjukkan empati dan pengertian. Menciptakan kesempatan rutin untuk berkomunikasi dapat membantu memperkuat ikatan dan memberikan wadah untuk mengekspresikan diri mereka secara terbuka. Orang tua juga dapat merespon kebutuhan anak dalam meraih prestasi.

Orang tua memainkan peran penting dalam membina komunikasi yang terbuka dan efektif dengan anak-anak mereka. Penting bagi orang tua untuk menciptakan lingkungan yang mendukung dan mengayomi di mana anak-anak merasa nyaman untuk mengekspresikan diri mereka sendiri tanpa takut dihakimi atau ditolak. Hal ini termasuk menunjukkan empati, pengertian, dan kesabaran ketika terlibat dalam percakapan dengan anak-anak mereka. Selain itu, orang tua harus secara aktif terlibat dalam kehidupan anak-anak mereka, menunjukkan ketertarikan yang tulus pada pengalaman, pikiran, dan emosi mereka. Dengan menunjukkan ketertarikan yang tulus, orang tua dapat menciptakan peluang untuk percakapan yang bermakna dan memperkuat hubungan mereka dengan anak-anak mereka.

Melalui komunikasi yang efektif, orang tua dapat memahami kebutuhan, tantangan dan kekuatan anak sehingga mereka mendapatkan bimbingan yang diperlukan untuk membantu mereka berhasil secara akademis. Penting bagi orang tua untuk secara aktif terlibat dalam percakapan yang bermakna dengan anak-anak mereka, menunjukkan empati, pengertian, dan dukungan. Pada akhirnya, komunikasi yang kuat antara anak dan orang tua akan menjadi fondasi bagi anak untuk berkembang secara akademis, emosional, dan sosial, yang akan membawa mereka ke jalan menuju masa depan yang sukses dan memuaskan.

DAFTAR PUSTAKA

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline