Lihat ke Halaman Asli

Kita dan Media

Diperbarui: 26 Juni 2015   10:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Nah, ngomong-ngomong tentang media nih, idup kite udeh sangat amat akrab ame media. Saking akrabnye, rasanya sepi banget pas bangun tidur kagak denger suare tipi, trus rasanye aneh banget pas pagi-pagi sambil ngopi kagak baca koran. Bener gak tuuuhhh??
Nah, kalo ade nyang bilang “manusia ketergantungan terhadap media”, setuju gak loooo??


Menilik Teori Ketergantungan (Dependency Theory) – berdasar pemahaman gua nih bahwa selain dipengaruhi oleh kebutuhan individu, tingkat ketergantungan khalayak atau individu pada media dipengaruhi oleh pola dan ketergantungan masyarakat terhadap media atau teknologi tertentu. Misalnya nih, saat ini kan kita hidup di kultur elektronik global, di era digital, nah kebutuhan kita akan sangat bergantung pada kultur masyarakat tempat kita hidup, kultur elektronik. Apa-apa elektonik, apa-apa digital, apa-apa gadget.


Kehadiran media juga menjadi penting bagi kita bukan hanya karena isi pesan yang dibawa media. Tapi dari sisi fisik (teknologinya) juga penting. Jadi media akan membawa efek bagi individu atau khalayak baik efek isi maupun efek fisik. Begonooooo….


Pertanyaannya, apakah kemunculan suatu media baru (baru dalam artian latest atau recent, juga baru dalam artian new media) akan mematikan media lama dalam masyarakat ?

Jawabannya adalah…..


Ehmmmhh, mati gak yaaaa….


Kasih tau gak yaaa….  (-,-“)
Jawabannya nggak, karena salah dua (ngikk) dari prinsip mediamorfosis atau perkembangan media adalah Coevolution dan Coexistence, bahwa all forms of communication media coexist and coevolve within complex adaptive system.

Jadi, kemunculan dan perkembangan media baru tidak akan mematikan media lama karena mereka akan sama-sama berkembang untuk beradaptasi terhadap setiap perubahan.
Contohnya, sewaktu pertama kali televisi hadir di masyarakat, perhatian masyarakat memang teralihkan dari radio ke televisi. Namun, bukan berarti radio menjadi mati. Karena bagaimanapun masing-masing media memiliki karakteristik tersendiri yang membuat media tersebut memiliki jangkauan khalayak sendiri. Buktinya sampai sekarang radio masih jadi favorit dalam hal-hal tertentu kannnn…!


Nah, kalo contoh buat yang sekarang adalah kehadiran internet. Akankah kehadiran internet menggantikan posisi televisi dalam masyarakat? Balik lagi ke Teori Ketergantungan, yaitu dilihat dari sisi kebutuhan dan sisi masyarakatnya.


Dari sisi kultural, karakter yang dibawa oleh internet adalah individualisme, maka bagi kita yang merupakan masyarakat kolektivis, televisi masih menjadi media dan teknologi favorit di saat-saat tertentu dibandingkan internet. Pilih mana, nonton piala dunia di laptop pake internet sendirian, ato nonton di tipi bareng-bareng satu kampung? Pake tipi kannnn….!


Jadi intinya, kemunculan media baru mungkin akan mengalihkan perhatian masyarakat dari media lama, tetapi tidak akan mematikan media lama tersebut. Setuju gak loooo?


Nah, kalo tadi kite ngomongin ketergantungan manusia terhadap media. Sekarang gimana dengan medianya, mereka hidup bergantung pada siapa sihhhh??

Bahwa kelangsungan hidup media tergantung pada sumber kehidupan yang ada, yaitu iklan (the most ya).


Dianalogikan dengan kuda, kelangsungan hidup kuda bergantung pada seberapa luas lahan hijau yang menyediakan rumput bagi kuda untuk makan.


Begitu pula dengan media. Tapi di sini yang kita akan bahas konteksnya televisi yaaa. Bahwa kelangsungan industri pertelevisian sangat bergantung pada budget iklan – terutama untuk televisi komersial. Makanya, rating menjadi hal yang penting untuk diperhatikan pada program siaran setiap stasiun televisi. Makin tinggi rating, makin banyak yang beriklan, makin gede-lah untung si stasiun televisi. Begonoooo….

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline