Lihat ke Halaman Asli

Reni Nurhidayati

Guru/ SMA Al Muslim

Dilema Etika Bagi Seorang Pendidik

Diperbarui: 9 Oktober 2024   11:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Microsoft Copilot di Bing

Antara kebutuhan dan Kepentingan terkadang sangat sulit di pisahkan karena keduanya berhubungan erat dengan situasi dan kondisi dalam menjalani keseharian. Tugas dan kewajiban yang sangat menuntut kita luwes harus dijalankan.

Menjadi  pendidik adalah  pilihan. Proses menjadi seorang pendidikpun penuh dengan ujian dan tantangan. Jika kita kaji seorang pendidik adalah seorang yang dituntut bertanggung jawab untuk mendidik siapapun dan tanpa melihat apapun mereka yang menjadi amanahnya. Dari waktu ke waktu tak lepas dari tugas yang di embannya  mengajar membimbing, mengarahkan peserta didik yang menjadi amanahnya untuk mencapai tujuan pendidikan.

Tuntutan seorang pendidik itu sangat berat dan dipaksa harus mampu mengajar atau memberikan pengetahuan melatih  keterampilan, sabar dalam mengembangkan karakter, membentuk kepribadian yang baik serta mengembangkan nilai-nilai moral yang positif. Yang lebih hebat lagi berjuang keras mempersiapkan peserta didik untuk mampu hidup berkembang di masyarakat luas.

Jelas seorang pendidik  memiliki peran penting dalam membentuk karakter dan kepribadian peserta didik. Seorang pendidik dituntut  menjadi contoh dan teladan bagi peserta didik, tak sedikit peserta didik  belajar dari perilaku pendidik. Jadi secara tidak langsung seorang pendidik harus memiliki komitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Pendidik harus terus belajar dan mengembangkan diri agar dapat memberikan pendidikan yang berkualitas bagi peserta didik.

Dalam kesehariannya seorang pendidik tidak hanya bersetatus sebagai pendidik saja tentunya beragam seperti halnya menjadi seoarang istri bagi suaminya, seorang ibu bagai anak-anaknya. Manakah yang harus pendidik utamakan kebutuhan bukan mendahulukan kepentingan.

Kita pahami kebutuhan bagi seorang pendidik seperti contohnya adalah  Kebutuhan yang sangat dasar  pendidik sangat butuh dengan kesejahteraan seperti halnya gaji yang layak, tunjangan kesehatan, serta  jaminan sosial. Sering kali Situasi yang Tak Terduga dan Pilihan yang Sulit terjadi. Benar sekali, dalam kondisi yang tak terduga, terkadang muncul dilema etika yang menghadirkan dua pilihan yang sama benarnya secara moral. Dilema ini semakin rumit karena kedua pilihan tersebut saling bertentangan dan memiliki konsekuensi positif dan negatif. Di satu sisi, kita ingin melakukan hal yang benar, namun di sisi lain, pilihan yang tersedia tidak memberikan solusi yang mudah.

Dalam kondisi yang tak diduga terkadang muncul dilema etika yang melibatkan dua pilihan yang secara moral benar, tetapi saling bertentanga dengan keadaan keduanya sama-sama penting dan perlu.

Disitulah kesulitan kita  untuk memilih antara dua pilihan karena keduanya memiliki konsekuensi moral yang positif dan negatif. Terkadang disitu kita diberikan hak untuk mengambil keputusan ini sangat kompleks dan menantang karena seringkali melibatkan pertimbangan terhadap berbagai nilai dan kepentingan satu sama lain yang tentunya berbeda-beda.

Kesulitan dalam memilih muncul karena kedua pilihan memiliki nilai dan kepentingan yang berbeda-beda. Kita dihadapkan pada situasi di mana tidak ada pilihan yang benar-benar sempurna dan setiap pilihan memiliki konsekuensi yang harus dipertanggungjawabkan. Dilema ini dapat menyebabkan stres, kebingungan, dan perasaan bersalah karena tidak ada pilihan yang ideal.

Jadi benar bahwa ketika menghadapi dilema etika, kita harus mempertimbangkan semua faktor yang terlibat. Hal ini penting untuk memastikan bahwa keputusan yang diambil tidak hanya adil dan etis, tetapi juga mempertimbangkan semua konsekuensi yang mungkin terjadi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline