Kreasi Membuat Program Yang Berdampak Pada Murid
Oleh: Reni Nurhayati
Guru adalah pemimpin pembelajaran. Ia merupakan penunjuk arah ke mana pembelajaran dibawa. Ke mana murid akan melaju. Bayangkan berapa ratus murid yang kita temui setiap minggunya. Berapa ribu lulusan yang lahir, setahun, dua tahun, hingga puluhan tahun.
Hal ini merupakan sebuah tantangan dan potensi. Di mana guru diberi hak prerogatif untuk membangun pembelajaran. Jika kita sulit untuk menjadi pejabat teras, maka di kelas gurulah pemimpinnya.
Oleh karenanya, setiap tindak tanduk guru adalah penting. Setiap yang dilakukannya adalah contoh dan inspirasi. Setiap kata darinya dimaknai. Maka, guru perlu senantiasa educated center, kreatif, sekaligus hati-hati ketika mengajar.
Begitupun dengan program pembelajaran maupun program sekolah yang dilaksanakan. Bukanlah semata apa adanya, bagaikan air yang mengalir, begitu-begitu saja. Program yang dirancang mesti memiliki impact.
Mengubah perilaku murid dari negatif ke positif, dari yang tidak bisa menjadi bisa, dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mampu menjadi berkompeten. Bahkan perubahan tersebut, harusnya mendasar, besar dan luas. Intinya program guru mestilah program yang berdampak.
Program yang berdampak adalah program yang meningkatkan keberpihakan pada murid. Menguatkan apa yang dimiliki. Mengajarkan anak atau mendorong kebermaknaan atas komitmen pada diri mereka sendiri, dan implementasi kepemimpinan murid atau kontekstual.
Dalam membuat program, kita pun perlu menerapkan prinsip pembelajaran yang dekat dengan murid, relevan dengan kehidupan nyata, berpijak pada keadaan dan filosopi kehidupan, serta aplikatif.
Tujuan program yang berdampak di antaranya: meningkatkan prestasi akademik, mengembangkan karakter dan nilai-nilai positif, mempersiapkan untuk menghadapi tantangan di masa depan, menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan dan kondusif.
Ciri-ciri program yang berdampak yakni: Relevan: disesuaikan dengan kebutuhan, minat, dan kondisi; Berpusat pada murid: murid menjadi subjek aktif dalam proses pembelajaran dan pengembangan diri; Inovatif: menggunakan pendekatan dan metode pembelajaran yang kreatif dan up-to-date; Berkelanjutan: tidak bersifat sementara, tetapi dirancang untuk memberikan dampak jangka panjang; Terukur: efektivitas program dapat diukur melalui berbagai indikator yang relevan; Melibatkan berbagai pihak: siswa, guru, kepala sekolah, orang tua, dll.