Lihat ke Halaman Asli

Reni

Mahasiswa

Inisiatif Mahasiswa KKN T 4 Mandiri UNUHA Mengelolah Sekam Padi untuk Dijadikan Pupuk Organik

Diperbarui: 5 Agustus 2024   10:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sekam Padi

OKU TIMUR, Mahasiswa (KKN) Kuliah Kerja Nyata Tematik 04 Mandiri Universitas  Nurul Huda.  Melaksanakan kegiatan pengelolahan Kulit padi untuk di jadikan sebagai pupuk organik. Terdapat banyak bahan organik yang dapat di manfaatkan sebagai pupuk organik yaitu salah satunya  sekam padi yang merupakan luaran atau kulit padi yang sudah di giling dan terpisah dari berasnya, kemudian sekam padi tersebut dapat di manfaatkan menjadi pupuk organik.

Dikarenakan salah satu permasalahan tanah  yang ada di lingkungan pondok pesantren Nurul Huda, karena tanahnya  yang kurang subur. Kemudian Mahasiswa KKN T 04 Mandiri Universitas Nurul Huda berinisiatif untuk memanfaatkan sekam padi untuk diolah kemudian di manfaatkan sebagai pupuk organik. Adapun beberapa manfaat dari pengelolahan sekam padi yaitu dapat meningkatkan kesuburan tanah, Menghemat biaya karena telah mengelolah limbah, dan memperbaiki struktur tanah.

Adapun beberapa bahan dan alat yang dibutuhkan

  • Sekam padi
  • Drum atau plastik
  • Air
  • Gula
  • Obat EM4

Langkah pembuatan sekam padi

Siapkan Drum yang bersih dan tidak berkarat, kemudian tuangkan sekam padi ke drum yang telah disiapkan, larutkan air 10 liter yang telah bercampur gula sebanyak 2 sendok campurkan air kedalam drum yang berisi sekam padi dan masukakan juga obat EM4 sebanyak 15 tutup botol untuk ukuran sekam padi 1 karung, tutup sekam padi yang sudah tercampur dengan larutan tersebut jangan sampat ada celah udara yang masuk tunggu sampat minimal 1 minggu kemudian baru di buka dan  pupuk tersebut dapat di campurkan degan tanah yang siap untuk di tanami tumbuhan.

 

Harapan kedepannya kita dapat memanfaatkan suatu limbah yang ada di sekitar kita, untuk di olah dan dijadikan sebagai pupuk dan lain sebagainya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline