Menurut wikipedia, belajar adalah perubahan yang relatif permanen dalam perilaku atau potensi perilaku sebagai hasil dari pengalaman atau latihan yang diperkuat. Belajar itu mudah dilakukan, jika memiliki cara dalam mengorganisir pikiran, sikap, dan perbuatan secara bertahap-tahap untuk menangkap (memahami) makna dalam proses belajar. Semua orang harus memiliki konsep dalam belajar untuk membuat belajar menjadi mudah.
Seperti,
1. bagaimana Thomas Alva Edison yang hanya belajar secara autodidak mampu menemukan berbagai penemuan baru yang mampu mengubah peradaban manusia.
2.James watt si penemu mesin uap dan mengawali revolusi industri.
3.Issac newton mampu menemukan hukum gaya gravitasi bumi hanya gara-gara kejatuhan buah apel.
4.Bj. Habibie, putra bangsa Indonesia yang telah mendapat pengakuan dunia, misalnya tentang desain konstruksi atau rancang bangun sayap pesawat, termodinamika, aerodinamika, dan keretakan. Penemuan-penemuan tersebut dikenal dengan "teori habibie", "factor habibie", dan "metode habibie". Bahkan di Jerman, Habibie mendapat julukan, yaitu Mr. Crack.
Banyak orang yang mengalami kesulitan untuk memulai berbuat sesuatu atau belajar lebih disebabkan karena tidak mengetahui bagaimana langkah-langkah dalam menyusun jalan pikiran untuk melakukan serangkaian proses kegiatan yang hendak dilakukan dan tidak mengetahui cara menangkap makna atau memahami makna yang dipelajari.
Oleh karena, diperlukannya keterampilan belajar yang harus dimiliki masing-masing orang. Otak itu membutuhkan rangsangan dan pengendalian agar energi penalaran atau pemikiran dapat berlangsung secara total, memudahkan menangkap makna dan hasil memori pengetahuan yang tersipan di dalam otak optimal. Untuk itu, perlu adanya cara dalam mengembangkan keterampilan berpikir, yaitu dengan cara menguasai dan membiasakan mempergunakan:
1.Berpikir Taktis
Berpikir taktis merupakan upaya mengarahkan proses berpikir, bertindak cepat dan efektif secara terfokus, terukur dan terarah langusng menuju objek sasaran usaha. Taktis ini menunjukkan kecekatan dan keterampilan mengelola pemikiran untuk bertindak cepat dan tepat dalam memproses suatu rangsangan yang dihadapi.
Cara melatih berpikir taktis yaitu dengan cara bertanya, agar partisispasi intelektual-emosional terlatih mengamati suatu objek sasaran.
2.Berpikir Metodologis
Berpikir metodologis mengandung arti kemampuan menyusun kerangka berpikir secara step by step, atau menyusun prosedur kerja otak bagaimana cara menggerakkan proses penalaran dan tindakan efektif dalam memproses pokok masalah, sehingga dapat mengurai, menyusun, menimbang, dan memecahkan pokok masalah dalam bentuk pola tindakan.
3.Berpikir Kreatif-Imajinatif
Yaitu cara berpikir kreatif dalam menelaah dan memecahkan pokok permasalahn dengan memperhitungkan kemungkinan-kemungkinan yang mungkin dapat dimunculkan mengatasi permasalahan atau menciptakan ide/ggasan kreatif.