Lihat ke Halaman Asli

Yuk Pelajari Tahap Kemampuan Menulis Anak Usia Dini

Diperbarui: 20 November 2022   13:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. Pribadi

Parents, memiliki buah hati yang memasuki usia prasekolah tentu sangat menggemaskan. Pada usia ini anak mulai senang belajar banyak hal, semua hal yang ada di sekitarnya ingin Ia ketahui. Pada usia ini anak bukan hanya bermain, namun melalui kegiatan main tersebut anak dapat menambah pengetahuan dan melatih kemampuannya. Kemampuan yang harus dimiliki anak usia dini adalah kemampuan menulis, kemampuan ini termasuk dalam aspek bahasa. Anak-anak perlu menguasai kemampuan menulis untuk menunjang dirinya saat berada di jenjang pendidikan yang lebih tinggi. 

Menurut Tarigan (1982:21) menurunkan atau menuliskan lambang-lambang grafik yang melambangkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga seseorang dapat membaca lambang-lambang tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambar grafis tersebut. Dalam melatih kemampuan menulis, tentu anak tidak langsung terampil namun anak perlu melalui beberapa tahap dalam belajar menulis, tahapan tersebut antara lain:

  • Mulai membuat coretan; random scribbling: coretan awal: coretan acak; coretan-coretan sering kali digabungkan seolah-olah "krayon" tidak pernah lepas dari kertas. Warna-warna coretan dapat dikelompokkan bersama dan menyatu atau terpisah dengan kelompok-kelompok setiap halaman. Coretan dapat berupa satu warna atau lebih.
  • Coretan terarah dimunculkan dalam bentuk garis lurus keatas atau mendatar yang diulang-ulang; garis- garis, titik- titik, bentuk lonjong, atau lingkaran ( huruf tiruan) mungkin terlihat tidak berhubungan dan menyebar secara acak diseluruh permukaan kertas.
  • Diwujudkan melalui bentuk, tanda, dan garis-garis yang terarah, dapat terlihat mengarah dari sisi kiri ke kanan halaman dengan huruf-huruf yang sebenarnya atau titik-titik sepanjang garis; dapat mengarah dari atas ke bawah halaman kertas.
  • Huruf- huruf muncul berulang-ulang diwujudkan dari namanya. Beberapa dapat dikenali dan yang lainnya sebagai simbol; digambarkan di dalam garis, ditulis dalam gambar sederhana yang sudah dikenalnya seperti sebuah rumah atau saling berimpit di atas yang lainnya secara berulang-ulang. Huruf- huruf nama mungkin saling bertukar, dan/atau ditulis di atas dan di bawah. Latihan nama dapat menggunakan huruf besar atau yang lainnya kecil, contoh- contoh yang abstrak atau benar.
  • Nama mungkin yang pertama, terakhir, atau gabungan dan tulisan dapat muncul berulang-ulang dalam berbagai warna alat- alat tulis ( spidol, krayon, pensil); nama dapat ditulis di depan atau sebagai cerminan pikiran, di dalam kotak dengan latar belakang atau bayangan berwarna; nama dapat ditulis di atas kertas dengan gambar di bawah; rangkaian angka- angka dan abjad dapat dimasukkan.
  • Menulis kata- kata dari lingkungan secara acak dan diulang-ulang dalam berbagai ukuran, orientasi dan warna; termasuk nama anggota keluarga lainnya.
  • Usaha pertama untuk memeriksa dan mengeja kata- kata dengan menggabungkan huruf yang bermacam-macam untuk mewujudkan sebuah kata seperti yang digambarkan berikut ini.
  • Usaha- usaha mandiri untuk memisahkan huruf dan mencatatnya dengan benar menjadi kata lengkap.
  • Sesuai dengan ejaan/menemukan campuran ejaan (anak mulai membaca dan menulis dalam ejaan yang lebih sesuai setelah belajar beberapa kata dasar tunjuk) misalnya : papa dan mama sayang aku.

Tahapan demi tahapan kemampuan menulis anak akan terus mengalami peningkatan seiring berjalannya waktu, tugas kita sebagai orang tua adalah terus memberi dukungan agar anak terus berkembang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline