Lihat ke Halaman Asli

Reni D. Octaviani

Dosen (DOyan SENyum, bisa juga DOyan SENdirian, tapi tidak DOyan SENsasi ;)

Wajib Tau! Cara Mendapatkan Keutamaan 'Itikaf

Diperbarui: 11 April 2023   05:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tradisi. Sumber ilustrasi: UNSPLASH

1. Pengertian I’tikaf
‘Itikaf adalah suatu aktivitas ibadah di mana seseorang berdiam diri di masjid selama beberapa waktu untuk mendekatkan diri kepada Allah. Itikaf dapat dilakukan pada waktu-waktu tertentu, terutama pada 10 hari terakhir bulan Ramadan.

2. Manfaat ‘itikaf
Beberapa manfaat dari itikaf antara lain sarana untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT, mendapat ampunan dari Allah SWT, dapat menjauhkan dari api neraka, dapat diampuni segala dosanya, dibangunkan istana di surga, dan mendapatkan malam Lailatul Qadar.

3. Waktu Pelaksanaan I’tikaf
Terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai lama waktu i'tikaf. Menurut al-Hanafiyah, i'tikaf dapat dilaksanakan dalam waktu yang singkat tanpa batasan waktu tertentu, sedangkan menurut al-Malikiyah, i'tikaf minimal dilaksanakan selama satu malam satu hari. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa i'tikaf dapat dilaksanakan dalam waktu yang ditentukan, misalnya satu jam, dua jam, tiga jam, dan sebagainya, atau dilaksanakan selama satu hari semalam

4. Tempat Pelaksanaan I’tikaf
Berdasarkan QA. Al-Baqarah ayat 187, I'tikaf dilakukan di masjid. Namun para ulama berbeda pendapat mengenai jenis masjid yang dapat digunakan untuk I'tikaf. Menurut al-Hanafiyah, I'tikaf dapat dilakukan di masjid dengan imam dan muadzin khusus, sedangkan menurut al-Hanabilah, I'tikaf hanya dapat dilakukan di masjid yang pada umumnya digunakan untuk melakukan sholat berjamaah. Menurut Majelis Tarjih, Masjid Jami' atau Masjid yang biasa digunakan untuk melaksanakan sholat Jum'at sangat dianjurkan untuk I'tikaf, namun tidak masalah jika dilakukan di Masjid biasa.

5. Syarat dan rukun I’tikaf
Syarat ‘itikaf

  • Islam. I’tikaf tidak sah jika dilakukan oleh orang kafir.
  • Berakal sehat atau tamyiz. I’tikaf orang gila hukumnya tidak sah. Itikaf anak kecil yang belum mumayyiz juga tidak sah.
  • Bertempat di masjid. Tidak sah itikaf di rumah. Kecuali menurut mazhab Hanafi yang membolehkan wanita beri’tikaf di mushala rumahnya.
  • Suci dari hadats besar. I’tikaf orang yang sedang junub, haid atau nifas tidak sah. Bahkan mereka dilarang berada di dalam masjid.
  • Izin suami bagi istri. Menurut mazhab Hanafi, Syafii dan Hambali, seorang istri tidak sah beri’tikaf tanpa izin dari suaminya.

Adapun rukun i’tikaf sendiri ada empat:

  • niat, نَوَيْتُ أَنْ أَعْتَكِفَ فِي هَذَا الْمَسْجِدِ للهِ تَعَالَى   Artinya, “Aku berniat i’tikaf di masjid ini karena Allah.” 
  • berdiam diri di masjid sekurang-kurangnya selama tumaninah saholat,
  • masjid, dan
  • orang yang beri’tikaf.

6. Amalan-amalan yang dapat dilaksanakan selama I’tikaf
Berikut beberapa amalan yang dianjurkan dalam i'tikaf adalah:

  • Membaca Al-Qur'an dan dzikir kepada Allah SWT secara kontinu
  • Menjauhi percakapan yang tidak bermanfaat atau tidak Islami
  • Memperbanyak sholat sunah
  • Berdzikir dan berdoa
  • Membaca buku-buku agama
  • Menonton video ceramah agama di HP

7. Hal-hal yang Perlu mendapat perhatian bagi orang yang beri’tikaf

Para ulama sepakat bahwa orang yang beri'tikaf harus tetap berada di masjid dan tidak keluar masjid. Akan tetapi, Mu'takif berhak keluar dari masjid karena beberapa alasan yang sah seperti: alasan syar'i seperti melaksanakan sholat Jum'at, kebutuhan manusia seperti buang air besar, buang air kecil, mandi di janabah dan lain-lain dan untuk segala keperluan lainnya. alasan lainnya sangat mendesak, seperti runtuhnya bangunan masjid dan lain-lain.
Beberapa hal lain yang harus diperhatikan saat melakukan i'tikaf adalah:

  • Memilih masjid. Pilihlah masjid yang sesuai dan memiliki fasilitas yang memadaiMembawa perlengkapan. Pastikan Anda membawa perlengkapan yang dibutuhkan selama i'tikaf seperti baju ganti, perlengkapan sholat, buku Al-Qur'an, minuman dan makanan ringan.
  • Makanan untuk sahur. Beberapa masjid ada yang menyediakan sahur secara berbayar dan ada yang menyediakan secara gratis. Tapi tentu jumlahnya terbatas. Masjid yang biasa memberikan sahur gratis adalah Masjid Istiqlal, Masjid Agung Sunda kelapa.
  • Tidak meninggalkan masjid kecuali untuk keperluan yang penting
  • Menjaga kebersihan dan ketertiban lingkungan sekitar
  • Menjaga konsentrasi dan fokus selama i'tikaf untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Bagaimana? Sudah paham yaa.. yuuuuks kita ‘itikaf

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline