Lihat ke Halaman Asli

Replika Wayang Kardus sebagai Media Pembelajaran Cerita Wayang

Diperbarui: 2 November 2022   14:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Bahasa Jawa merupakan mata pelajaran muatan lokal di Jawa Tengah, Mata pelajaran bahasa Jawa identik dengan kebudayaan jawa, unggah ungguh dan aksara Jawa. Pada artikel ini saya akan menulis tentang media pembelajaran berupa replika wayang kardus. 

Siswa saat ini masih menganggap bahwa pertunjukan wayang merupakan pertujukan yang kurang diminati hal tersebut dilatarbelakangi karena pertunjukan wayang sering dilakukan pada malam hari, bahasa yang digunakan dalang (pelaku wayang) sulit dimengerti serta cerita yang diangkat dalam pagelaran wayang dianggap tidak sesuai dengan trend cerita jaman ini. cerita wayang yang berkiblat atas cerita mahabarata dan ramayana ini kurang diminati saat ini. 

Peran pendidik sangat diperlukan untuk mengatasi masalah yang terjadi. Pada hakikatnya wayang merupakan peninggalan khasanah budaya yang seharusnya kita jaga dan lestarikan. Namun dengan adanya fakta di lapangan guru hendaknya menjadi garda terdepan dalam kasusus ini. 

Melalui pelajaran Bahasa Jawa terdapak kompetensi inti tentang cerita wayang maka dengan kemampuan yang ada guru menyajikan media pembelajaran berupa replika wayang kardus. 

Replika wayang kardus nantinya diharapkan siswa mengenal karakter wayang dengan ceritanya yang dipadukan dengan media. Bermaian serta belajar juga menjadi tolok ukur dalam pembelajaran cerita wayang. Adapun langkah yang ditempuh dalam pembelajaran menggunakan media replika wayang kardus adalah:

  • siswa dibagi dalam kelompok 
  • setiap kelompok diberikan naskah cerita wayang
  • setelah membaca cerita wayang, siswa diberikan pertanyaan siapa saja tokoh yang ada dalam cerita wayang yang telah diberikan.
  • guru mendampingi siswa menncari informasi di internet tentang tokoh cerita wayang.
  • siswa mencari dan mengunduh tokoh cerita wayang yang mereka dapatkan.
  • setelah langkah-langkah diatas telah dilaksanakan, siswa beserta kelompoknya menyiapkan alat berupa kardus, bilahan tongkat kecil untuk penyangga wayang.
  • hasil penelususran siswa kemudian di print  dan ditempelkan dalam kardus dan digunting sesuai dengan pola.
  • replika wayang telah jadi dan siswa diberikan tugas oleh guru untuk menceritakan cerita wayang yang telah dibagikan oleh guru.
  • siswa memainkan tokoh wayang dengan dialog menggunakan bahasa mereka masing-masing.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline