Lihat ke Halaman Asli

Kelahiran Sajak

Diperbarui: 26 Juni 2015   11:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sajak-sajakku berbenih

di dalam kepalaku

ia menunggu untuk di tulis

setelah lahir ia menjadi suci

lalu pergi memahat hati seorang wanita

menabur abu kata-kata dan memadamkan

hati seorang perempuan

Setelah cukup dewasa

ia sering kali menebar pesona, ancaman

dan kadang-kadang menebar teror

Kadang-kadang ia merasa kesepian

dan merasa di asingkan

ketika membayangkan

tanah toraja, kuta, tambora

dan kota-kota di eropa

mendadak ia menjadi gembira

seperti menemukan

rumah barunya

Menulis sajak seperti

membayangkan ibuku saat melahirkanku

penuh air mata, keringat

dan keresahan

2010

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline