Hay guys selamat membaca kembali artikel dari saya, aku hanya sharing sharing hal yang aku senang i dari hobby aku nih kemaren sudah sedikit membicarakan soal musik, kemudian hati dan lainnya, ini kembali lagi ya guys kita omongin soal kamera tapi kita samakan dengan yang namanya perepsi atensi dan sensasi , oke silahkan membaca ...... J
Kemaren sudah ane jelaskan tentang yang namanya fotografi, disini aku sendiri akan sharring sharing dengan kalian tentang fotografi saya sendiri juga amatir nih, oke yang pertama adalah landscape langscape ini adalah salah satu teknik foto mengandalkan lensa wide yaitu lensa yang memiliki lebar kiri kanan yang luar biasa ke istimewaan landscape adalah cara berimajinasi kita memang benar benar di uji, landscape memang salah satu teknik yang paling sulit jika kita asal untu memfoto mungkin kemungkinan hasil foto bagus kecil soalnya kita tidak tau komposisi hal yang tepat, mungkin bagi and yang menembak itu keren tapi jikalau di nilai k orang lain tau foto itu mungkin masih kurang, landscape biasanya mengambil pemandangan itulah yang mearik di samping kita bisa memenuhi hobby kita juga bisa traveling, oke kemudian kita membahas satu teknik dahulu yang memang berhungan dengan psikologis fotografer . pertama adalah teknik foto landscape slow shutter teknik ini menggandalkan shutter speed yang begitu rendah, pada kamera DSLR itu mentok 30 detik yang automatis kita bisa menggunakan blub yaitu kita menekan beberapa detik yang kita mau kalau kita tidak menggunakan remot akan susah sekali karena pada manusia memiliki kapasitas untuk bergerak hanya beberapa detik saja kuat untu diam dan tidak bergerak, maka sebab itu di butuhkan alat yang bernama tripot untuk membuat kamera itu stabil dan tidak bergerakkalau pun tidak ada tripot kita letakkan pad benda yang memang stabil seperti kursi meja dll.
Kemudian setelah kita udah menyiapkan kita memulai menmbak dan memikirkan sesuatu hal yang kita mau tembak kita sudah menembak kita sambil menunggu fotografer akan membayangkan hasilnya seperti bagaimana, kemudian dia melihat dan apa yang dia imajian sangat berbeda kemudian dia mencoba lagi, ketika pada saat fotografer melihat sebuag hasil dia yg tidak sesuai mikro ekspresion atau cara dia mengungkapkan dengan wajah dia yang lucu, dia juga berpresepsi terhadap hasil karyanya sendiri, dari alam bawah sadar dia ketika dia melihat sebuah objek yang di terima itu masuk k otak dan kemudian di timbulkan dengan cara dia berpresepsi, kemudian ketika fotografer telah mendapatkan suatu hal yang menurut dia itu nagus dan dia menentukan komposisi yang pas . angek shootnya juga pas ia akan mendapatkan sensasi yang luar biasa dia aka menunjukan suatu ketertarikan dengan fotografi dan ingin mencoba lagi, disini bicara masalah komposis, komposisi adalah cara kita untuk mengatur ISO, F atau diafragma, dan shutter speed dasa ritu dulu yang perlu di perhatikan, kemudian pada saat itu kita mempunyai atensi besar untuk mengatur untuk menjadikan suatu hal yang menarik dan mendaptkan hasil yang memuaskan, pada saat fotografer melihat objek begitu banyak stimulus yang dia dapatkan, angin lah kendaraan bermotor pada saat it fotografer hanya ingat suatu objek yang dia shot td kenapa demikian atensi atau perhatian yang dia berikan kepada objek begitu besar dia tidak mngetahui kalau teman dia juga melewati suatu onjek yang dia shot itulah atensi.
Pada jaman sekarang tidak sangat gampang belajar fotografi, jaman dulu hanya orang orang yang berduit saja yg memiliki kamera dan kamera zaman dlu masih menggunakan analog full manual itulah yang susah kita benar benar belajar. Itu sedikit sharing sharing dari aku , thanks you
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H