Lihat ke Halaman Asli

Briket Arang Ramah Lingkungan, Solusi Berkelanjutakan untuk Energi Hijau

Diperbarui: 16 Juli 2024   18:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jacoid.com

Dalam upaya mengatasi krisis lingkungan global, perhatian terhadap sumber energi alternatif yang ramah lingkungan semakin meningkat. Salah satu solusi yang menjanjikan adalah briket arang ramah lingkungan, yang tidak hanya menawarkan efisiensi energi tinggi tetapi juga berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan. Briket arang ini menjadi pilihan menarik bagi masyarakat dan industri yang peduli terhadap lingkungan, karena mampu mengurangi emisi karbon dan memanfaatkan limbah organik dengan efektif.

Apa Itu Briket Arang Ramah Lingkungan?

Briket arang ramah lingkungan adalah bahan bakar alternatif yang terbuat dari bahan-bahan organik seperti serbuk gergaji, tempurung kelapa, dan limbah pertanian lainnya. Proses produksi briket arang melibatkan karbonisasi bahan-bahan ini, yang kemudian dipadatkan menjadi bentuk briket. Dibandingkan dengan arang tradisional, briket arang ramah lingkungan memiliki beberapa keunggulan, termasuk kandungan karbon yang lebih tinggi, pembakaran yang lebih efisien, dan emisi gas rumah kaca yang lebih rendah.

Proses Produksi Briket Arang

Proses produksi briket arang ramah lingkungan melibatkan beberapa tahap yang terstruktur dan ramah lingkungan. Berikut adalah tahapan utama dalam produksi briket arang:

  1. Pengumpulan Bahan Baku: Bahan-bahan organik seperti tempurung kelapa, serbuk gergaji, dan limbah pertanian dikumpulkan sebagai bahan baku utama.

  2. Pengeringan: Bahan baku yang terkumpul dikeringkan untuk mengurangi kadar airnya. Proses pengeringan ini dapat dilakukan dengan cara alami (penjemuran) atau menggunakan oven pengering.

  3. Karbonisasi: Bahan baku yang telah kering kemudian dikarbonisasi dalam kondisi anaerobik (tanpa oksigen) pada suhu tinggi. Proses ini menghasilkan arang yang memiliki kandungan karbon tinggi.

  4. Penggilingan dan Pencampuran: Arang yang dihasilkan dari proses karbonisasi digiling menjadi serbuk halus, kemudian dicampur dengan bahan perekat alami untuk membentuk briket.

  5. Pencetakan: Campuran serbuk arang dan perekat dicetak menggunakan mesin briket untuk membentuk briket dengan ukuran dan bentuk yang seragam.

  6. Pengeringan Akhir: Briket yang telah dicetak kemudian dikeringkan kembali untuk menghilangkan sisa kelembaban sebelum siap digunakan.

Manfaat Briket Arang Ramah Lingkungan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline