Lihat ke Halaman Asli

Rendy Artha Luvian

TERVERIFIKASI

Staf Diseminasi Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG, anggota FLP (Forum Lingkar Pena)

Catatan Abdi Dalem (Bagian 29, Kobaran Api) - Kesigapan Sang Veteran

Diperbarui: 16 April 2024   09:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: freepik.com

            Dipandangnya mata itu cukup lama, mata yang tajam namun dalam, milik seseorang yang sepertinya telah melalui banyak peperangan dalam hidupnya. Abdi tak tahu harus berkata apalagi, di benaknya ada rasa khawatir yang cukup besar tapi entah kenapa begitu melihat pria tua ini ia menjadi sangat tenang, bahkan lebih tenang dibandingkan ketika ia barusan membangunkan Dalem tadi.

            "Masuk!"

            Abdi pun melangkahkan kakinya ke dalam, lampu kamar tampak temaram.

            "Kita harus melakukan sesuatu segera berarti... Hmm, dimana posisi musuh Di?"

            "Eh, di.. di.. di samping kapal sebelah kanan.. Imam Hassan.            "

            "Hmm, menembak dengan panah api ya?"

            "I.. Iya betul, bagaimana..? Eh maksud saya..."

            Imam Hassan seperti mencari-cari sesuatu di bawah mejanya,

"Abdi, bantu aku angkat meja ini, ke samping," wajahnya berpaling ke arah tempat yang kosong.

            "Oh, baiklah Imam..."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline