Lihat ke Halaman Asli

Rendy Artha Luvian

TERVERIFIKASI

Staf Diseminasi Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG, anggota FLP (Forum Lingkar Pena)

6 Peristiwa Akhir Zaman, Setelah Covid Apa Ya?

Diperbarui: 22 Maret 2024   11:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: freepik.com

            Akhir zaman adalah waktu dimana segala sesuatu nampak sedemikan berbeda, nampak indah di luarnya namun menyimpan bahaya yang mangancam hati, pikiran, dan jiwa manusia yang merdeka. Tidak sekedar menipu, puncak-puncaknya juga menghadirkan berbagai macam kejadian besar yang memberikan banyak pengaruh bagi manusia di seluruh dunia. Mulai dari perang besar yang mengambil banyak korban hingga penyakit-penyakit baru yang mulai bermunculan menanggapi semakin aneh, gila, dan menyimpangnya kehidupan manusia dari jalan yang lurus.

            Rasulullah SAW sudah pernah menyabdakan tentang 6 peristiwa di akhir zaman yang memiliki beberapa riwayat, salah satunya dari al-Bukhari (silahkan cari sendiri di internet beserta nasabnya). Keenam peristiwa di akhir zaman itu yang disebutkan Nabi antara lain adalah "Kematianku, penaklukan Baitul Maqdis, kematian yang menyerang kamu sekalian seperti penyakit yang menyerang domba/kambing sehingga ia mati tiba-tiba, melimpahnya harta benda sehingga ada lelaki yang diberi 100 dinar namun ia marah karena masih merasa kurang, timbulnya fitnah yang mendatangi rumah-rumah orang Arab, kemudian yang terakhir kalian akan melakukan perjanjian dengan bani Al-Asfar lalu mereka akan datang menghadapi kalian di bawah 80 panji-panji perang yang setiap panjinya terdiri dari 12.000 pasukan".

            Dari keenamnya tentu yang pertama dan kedua sudah terjadi, sayangnya pada bagian ketiga tidak dijelaskan lebih lanjut kapan terjadinya penaklukan Baitul Maqdis tersebut karena kita tahu kalau Negeri Palestina sudah diperebutkan semenjak perang salib. Jika diartikan sebagai peristiwa besar di puncak-puncak akhir zaman tentu dengan tidak ragu kita bisa menerjemahkannya menjadi penaklukan Palestina yang dilakukan oleh Israel dibantu oleh Inggris dan Amerika pada perang dunia pertama dan kedua.

            Peristiwa ketiga yang kemarin lalu paling banyak mendapat perhatian, dikarenakan di berbagai versi riwayatnya banyak penjelasan yang mungkin terlewat. Salah satunya adalah penyakit yang menyerang domba ini diperjelas lagi menjadi semacam penyakit flu sehingga pada keadaan paling parah akan menyebabkan banyaknya lendir pada saluran pernafasan binatang tersebut dan menyebabkan kematian secara mendadak. Definisi yang cukup dekat dengan bagaimana penyakit Covid-19 mengakibatkan jutaan umat manusia di dunia meninggal dunia. Banyak yang memperdebatkannya, namun tanda keempat menunjukkan peristiwa yang terjadi pada masa-masa hingga sekarang ini.

            Melimpahnya harta benda tentu diasosiasikan dengan semakin banyaknya uang yang beredar di masyarakat. Tidak hanya itu, pun juga fasilitas-fasilitas yang membuat uang-uang itu bisa habis dengan sangat cepat bahkan apabila seseorang memiliki 500 juta rupiah (kisaran nilai 100 dinar pada zaman nabi) maka ia akan habis hanya dalam semalam. Bahkan kalau ingin membeli mobil-mobil mewah sekalipun nilai ini sesungguhnya sangat kurang karena biasanya nilai mobil-mobil mewah ini sampai milyaran rupiah. Belum lagi harga-harga yang melambung akibat inflasi serta harga-harga yang tak wajar di kota-kota karena padatnya penduduk dan banyaknya permintaan. Berbagai bentuk hiburan turut mendukung situasi ini, berbeda sekali jika uang 100 dinar ini diberikan di zaman ketika kakek nenek kita dulu masih hidup. 

            Krisis dan resesi ekonomi akibat praktek riba yang sudah menjadi jiwa ekonomi dunia semenjak era pasca perang dunia (modern) turut mengancam kehidupan umat manusia. Zimbabwe sudah merasakan bagaimana dampak inflasi akibat banyaknya uang yang dicetak, cari saja di toko online uang 100 triliun Zimbabwe yang bisa kita dapatkan hanya dengan uang sekitar 10.000 rupiah. Sungguh, harta menjadi semakin tak berharga akibat ekonomi ribawi yang menguasai dunia, sehingga manusia menjadi budak di mana-mana.

            Timbulnya fitnah yang mendatangi rumah-rumah orang Arab sebenarnya secara fisik sudah dimulai sejak lama, apalagi semenjak peristiwa 11 September 2001. Hampir seluruh wilayah Timur Tengah terkena dampaknya, Afganistan menjadi yang terakhir yang untungnya menandakan berakhirnya hegemoni Amerika Serikat sebagai diktator dunia. Apakah terhenti sampai di situ? Mana wilayah Arab yang dimaksud? Nah, jika yang dimaksud oleh Nabi Muhammad SAW adalah Arab Saudi maka para pembaca yang budiman bisa melihat sendiri apa yang sedang terjadi di sana sekarang ini. Di saat warga Palestina di Gaza dibantai, pemerintah Arab Saudi malah membuka berbagai hiburan dan klub malam, mengizinkan konser-konser musik ala barat untuk diadakan di wilayah mereka, hingga bikini yang kini diizinkan di pantai-pantainya. Hanya Mekah dan Madinah yang akan tetap mempertahankan dirinya di puncak-puncak akhir zaman ini, sesuai dengan apa yang telah disabdakan Nabi 1400 tahun yang lalu.

            Di sinilah kita sekarang, menunggu peristiwa besar keenam, yang akan membawa dunia ke sebuah perang besar, seperti yang telah diberitakan oleh berbagai manusia spesial termasuk diantaranya adalah para Nabi dan Rasul. Perang yang terjadi di Ukraina menjadi awal konflik yang memanas antara Rusia dan Barat. Hal yang akan memanas ketika tentara-tentara Afganistan sudah mulai melangkahkan kakinya untuk membebaskan tanah yang dijanjikan. Apa yang terjadi di Palestina akan menjadi salah satu penyebab utama sekaligus puncak peperangan yang akan terjadi nanti di kala para pasukan Tuhan melawan mereka yang mengikuti Dajjal.  

               Hari-hari kita di masa-masa ini harus dihargai dengan sepenuh hati, lakukanlah yang terbaik untuk agama dan akhiratmu karena belum tentu di masa-masa yang akan datang kita masih memiliki kelapangan dan keleluasaan. Ramadan menjadi sebuah Bulan istimewa di puncak-puncak peristiwa akhir zaman, semoga tidak ada dari kita yang melewatkan bulan penuh berkah ini dengan sia-sia.

Wallahu a'lam bishawab.                

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline