Lihat ke Halaman Asli

Rendy Artha Luvian

TERVERIFIKASI

Staf Diseminasi Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG, anggota FLP (Forum Lingkar Pena)

Gelombang Panas Laut: Ancaman Tersembunyi bagi Terumbu Karang Indonesia

Diperbarui: 25 Oktober 2023   13:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi: freepik.com

Di antara keajaiban bawah laut yang melimpah di perairan Indonesia, terumbu karang adalah salah satu yang paling mengesankan. Terkenal sebagai "hutan bawah laut," terumbu karang Indonesia adalah rumah bagi berbagai bentuk kehidupan laut yang memukau. Namun, dalam bayang-bayang keindahannya yang memikat, terumbu karang ini menghadapi ancaman yang semakin serius yang perlu segera kita tangani.

Era pemanasan global kini telah berubah menjadi era 'pendidihan global', dimana seluruh bagian bumi ini secara menyeluruh ikut memanas, termasuk tentu saja lautan.

Penulis sendiri memiliki pengalaman berlayar ke Samudera Hindia sebelah barat Sumatera selama 15 hari bisa merasakan bedanya suhu di laut dan di darat. Ternyata suhu di laut tepatnya di sebelah barat Sumatera terasa lebih terik ketimbang suhu di darat, permukaan air laut juga terasa begitu hangat ketika kita mencoba merasakan alirannya.

Masih ingat gelombang panas yang terjadi beberapa Negara di dunia kemarin lalu kan? Nah, pada kenyataannya gelombang panas tidak hanya terjadi di darat saja, namun juga terjadi di laut. Hal yang tentu mengancam keberadaan organisme bawah laut di bumi ini.

Gelombang Panas Laut: Pemanasan Laut yang Membahayakan

Gelombang panas laut adalah salah satu gejala cuaca ekstrem yang menjadi sorotan di seluruh dunia. Dalam konteks ekosistem terumbu karang, mereka adalah ancaman nyata. Gelombang panas laut terjadi ketika suhu permukaan laut meningkat secara signifikan dan ekstrem dalam periode waktu yang relatif singkat. Peningkatan suhu ini melebihi ambang tertentu yang dianggap sebagai suhu normal untuk daerah tersebut.

Gelombang panas laut sering kali disebabkan oleh kombinasi faktor-faktor seperti perubahan iklim, variasi alamiah, dan pola sirkulasi laut. Ketika suhu air laut mencapai tingkat tertentu di atas normal, gelombang panas laut terjadi. Peristiwa ini dapat berlangsung selama beberapa hari, berminggu-minggu, atau bahkan berbulan-bulan, tergantung pada kompleksitas faktor-faktor yang berkontribusi.

Pemanasan global adalah salah satu penyebab utama gelombang panas laut. Pemanasan global disebabkan oleh emisi gas rumah kaca yang meningkatkan suhu permukaan Bumi secara keseluruhan, termasuk suhu air laut. Hal ini membuat lautan lebih rentan terhadap gelombang panas laut.

Selain itu, variasi iklim alamiah juga dapat memicu peristiwa ini. Ketika variabilitas iklim bertemu dengan pemanasan global, hasilnya bisa sangat merusak.

Salah satu perbedaan utama antara gelombang panas laut dan gelombang panas di darat adalah lokasi terjadinya. Gelombang panas darat memengaruhi suhu udara dan lingkungan darat, sementara gelombang panas laut adalah peningkatan suhu air laut yang langsung memengaruhi ekosistem laut, termasuk terumbu karang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline