Lihat ke Halaman Asli

Rendy Artha Luvian

TERVERIFIKASI

Staf Diseminasi Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG, anggota FLP (Forum Lingkar Pena)

Hari Wisata Sedunia: Menikmati Keindahan Alam dengan Tetap Menjaga Etika Berwisata

Diperbarui: 27 September 2023   19:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: freepik.com

Setiap tahun, pada tanggal 27 September, dunia merayakan Hari Pariwisata Sedunia. Meskipun alasan pemilihan tanggal ini masih menjadi misteri, Hari Pariwisata Sedunia menjadi momen yang penting untuk merayakan keindahan dunia melalui pertualangan dan penemuan. Ini adalah saat untuk merenungkan bagaimana pariwisata telah menjadi salah satu motor penting di balik pertumbuhan ekonomi global dan pertukaran budaya yang tak terhitung jumlahnya.

Namun, seringkali para wisatawan baik di luar maupun di dalam negeri tidak mengindahkan etika dalam berwistaa sehingga menimbulkan hal-hal yang merugikan seperti yang baru saja terjadi beberapa waktu lalu di Bukit Teletubbies Kawasan Gunung Bromo.

Yuk, intip dulu data wisata luar dan dalam negeri sebelumnya!

Pariwisata Mancanegara: Menelusuri Batas untuk Menemukan Keajaiban Dunia

Pariwisata mancanegara telah menjadi salah satu sektor terpenting dalam perekonomian global. Setiap tahunnya, jutaan orang memutuskan untuk merengkuh pertualangan ke luar negeri, menjelajahi budaya baru, pemandangan menakjubkan, dan pengalaman yang tak terlupakan. Menurut laporan terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS), tahun 2023 menandai peningkatan signifikan dalam jumlah kunjungan wisman ke Indonesia.

Menurut data BPS, pada Juli 2023, jumlah kunjungan wisman ke Indonesia mencapai 1,12 juta kunjungan. Ini adalah lonjakan tajam sebesar 74,07% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Pada Juli 2022, jumlah kunjungan wisman hanya mencapai 645,12 ribu kunjungan. Ini adalah bukti kuat bahwa Indonesia semakin menjadi tujuan utama bagi para pelancong internasional.

Peningkatan ini juga terlihat dalam pemantauan bulanan, dengan kunjungan wisman pada Juli 2023 naik sebesar 5,66% dibandingkan bulan sebelumnya, Juni 2023, yang mencapai 1,06 juta kunjungan wisman. Ini menunjukkan minat yang terus berkembang untuk menjelajahi Indonesia, dengan keindahan alamnya yang mengagumkan dan kekayaan budaya yang luar biasa.

Salah satu sorotan dalam laporan BPS adalah pola moda transportasi yang digunakan oleh para wisman. Moda angkutan udara mendominasi dengan sekitar 73,13% dari total kunjungan wisman pada bulan tersebut, mencapai angka sekitar 821,26 ribu kunjungan. Ini adalah indikasi kuat akan pentingnya konektivitas udara dalam membantu akses ke berbagai destinasi di Indonesia.

Selain itu, terdapat sekitar 124,22 ribu kunjungan wisman melalui moda angkutan laut (11,06%) dan 21,11 ribu kunjungan melalui moda angkutan darat (1,88%). Menariknya, kunjungan wisman ke Indonesia yang melalui pintu perbatasan juga mengalami peningkatan signifikan, mencapai 156,34 ribu kunjungan (13,92%). Ini menunjukkan bahwa Indonesia bukan hanya dikenal karena keindahan pantainya, tetapi juga karena budaya dan pesona dalam negeri yang luar biasa.

Dengan pertumbuhan pesat dalam jumlah kunjungan wisman, penting untuk memastikan bahwa negara dan komunitas setempat dapat memanfaatkannya secara positif. Pendapatan dari sektor pariwisata dapat digunakan untuk memajukan infrastruktur, mendukung pelestarian alam, dan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat setempat. Ini adalah peluang untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan mempererat hubungan antarbangsa.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline