Lihat ke Halaman Asli

Rendy Artha Luvian

TERVERIFIKASI

Staf Diseminasi Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG, anggota FLP (Forum Lingkar Pena)

Demokrasi, Jalan Kebebasan atau Alat untuk Menipu?

Diperbarui: 15 September 2023   12:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: freepik.com

Dua Aspek Penting Demokrasi

Dalam perbincangan mengenai demokrasi, terdapat dua aspek penting yang perlu diperhatikan. Pertama, adalah cara berpolitik, yaitu bagaimana kekuasaan dibentuk dan dijalankan dalam suatu negara. Kedua, adalah mengenai cara hidup atau pandangan hidup yang tercermin dalam sistem demokrasi. Untuk memahami yang kedua, kita perlu menambahkan satu kata kunci: 'kebebasan'.

Kebebasan adalah salah satu pilar utama dalam demokrasi. Dalam konteks ini, demokrasi tidak hanya berbicara tentang pemilihan umum dan partisipasi politik, tetapi juga mengenai kebebasan individu dalam menjalani hidup mereka. Namun, seringkali kita melihat bahwa konsep ini tidak selalu dijalankan dengan benar.

Demokrasi memiliki makna yang khusus bagi mereka yang merasa tertindas, terutama bagi mereka yang berada dalam golongan masyarakat menengah ke bawah. Mereka yang merasa miskin karena kurangnya kesempatan, melihat demokrasi sebagai jalan menuju kebebasan dan solusi atas ketidakadilan yang mereka hadapi. Bagi kaum minoritas yang merasa tertindas, demokrasi memberikan ruang untuk mengekspresikan aspirasi dan keinginan mereka.

Di Indonesia, demokrasi menjadi sinar harapan saat Orde Lama dianggap sebagai rezim yang usang dan tidak lagi efektif. Pada saat itu, Soeharto melihat peluang untuk berkolaborasi dengan negara-negara Barat, terutama Amerika, yang mempromosikan konsep 'demokrasi'. Namun, seringkali agenda-agenda tertentu digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan politik tertentu.

Demikian pula, ketika rezim Orde Baru merosot dan menghadapi krisis yang sulit diatasi, istilah 'kebebasan' dan 'demokrasi' menjadi jargon yang efektif untuk mengambil alih kendali atas bangsa dan negara. Setelahnya, kita melihat semakin banyak penekanan pada 'demokrasi' dan 'Negara Hukum', seolah-olah untuk menunjukkan bahwa kebebasan bisa sejalan dengan aturan yang ada.

Demokrasi dalam cara berpolitik berarti demokrasi yang representatif, langsung, sosial, parlementer, presidensial, consensus, liberal, deliberatif, terbatas, terpimpin, hingga yang berdasarkan consensus budaya.

Demokrasi dan Kebebasan

Nah, aspek kedua demokrasi yang harus diperhatikan, karena ini yang kerap dijadikan 'bahan permainan'. Berikut contoh bentuk-bentunya setelah kita menambahkan kata kunci 'kebebasan':

Kebebasan Berbicara: Demokrasi menciptakan lingkungan di mana warga memiliki kebebasan untuk berbicara dan menyampaikan pendapat mereka tanpa takut represi. Kebebasan berbicara adalah elemen kunci dalam demokrasi, karena memungkinkan warga untuk berpartisipasi dalam diskusi politik, mengkritik pemerintah, dan menyuarakan pandangan mereka.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline