Lihat ke Halaman Asli

Rendy Artha Luvian

TERVERIFIKASI

Staf Diseminasi Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG, anggota FLP (Forum Lingkar Pena)

Kesadaran Awal untuk Menangkal Kanker Paru-Paru: Bersama Melawan Ancaman Mematikan

Diperbarui: 1 Agustus 2023   11:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi: freepik.com

Tepat pada tanggal 1 Agustus setiap tahunnya, dunia memperingati Hari Kanker Paru-Paru Sedunia. Sebuah momen yang mengingatkan kita akan ancaman serius yang dihadapi oleh organ paru-paru kita akibat penyakit mematikan ini. Kanker paru-paru, dengan sejarahnya yang panjang dan memilukan, telah merenggut nyawa ratusan ribu orang di seluruh dunia.

Kanker paru-paru sebenarnya sudah dikenal sejak ratusan tahun lalu, tetapi hingga awal abad ke-20, penyakit ini menjelma sebagai pembunuh utama pria di lebih dari 25 negara. Bahkan hingga saat ini, kanker paru-paru tetap menjadi penyebab pertama kematian akibat kanker pada pria dan penyebab kedua kematian akibat kanker pada wanita di seluruh dunia. Statistik ini menyiratkan bahwa kita semua perlu menyadari dan menghadapi tantangan besar ini dengan kesadaran dan tindakan.

Salah satu musuh utama kanker paru-paru adalah kebiasaan merokok. Penelitian ilmiah yang dilakukan pada tahun 1940-an dan 1950-an telah menunjukkan bukti kuat mengenai hubungan antara merokok dengan kanker paru-paru. Efek buruk nikotin dan tembakau pada organ paru-paru telah diidentifikasi sebagai pemicu potensial bagi pertumbuhan sel kanker yang ganas. Ironisnya, bahaya merokok ini sering kali diabaikan oleh para perokok yang entah sadar atau tidak menyadari betapa destruktifnya kebiasaan ini bagi kesehatan mereka sendiri.

Menghadapi fakta yang mengkhawatirkan ini, Hari Kanker Paru-Paru Sedunia menjadi momentum penting untuk mengedepankan kesadaran dan menggugah nurani para perokok. Sebuah panggilan sadar akan bahaya merokok harus bergema lebih keras lagi. Sudah saatnya kita mengakui bahwa kebiasaan merokok adalah bom waktu yang akan meledak dan menyebabkan konsekuensi serius bagi kesehatan kita.

Perlu kita ingat bersama bahwa pencegahan adalah langkah terbaik untuk melawan kanker paru-paru. Jika Anda seorang perokok, maka saatnya merenung dan bertanya pada diri sendiri apakah kepuasan sesaat yang didapatkan dari merokok sebanding dengan risiko besar yang mengintai kesehatan Anda. Mungkin saatnya mencari alternatif lain yang lebih sehat, meninggalkan kebiasaan buruk ini, dan memilih hidup lebih berkualitas.

Ingatlah bahwa perubahan dimulai dari kesadaran diri. Bukan hanya untuk diri Anda sendiri, tetapi juga bagi keluarga dan orang-orang yang peduli pada Anda. Bersama-sama, mari kita tebarkan kesadaran akan bahaya merokok dan dukung mereka yang berusaha keluar dari jerat kebiasaan merokok yang mematikan ini.

Kita tidak bisa berpangku tangan dan menunggu kematian menjemput. Mari bergandengan tangan dalam perjuangan melawan kanker paru-paru, dan mulai dari diri sendiri dengan menghilangkan kebiasaan merokok. Mari jadikan setiap hari sebagai Hari Kanker Paru-Paru Sedunia dengan mengingatkan diri kita sendiri dan orang di sekitar kita akan bahaya merokok. Kita punya kekuatan untuk berubah, dan bersama, kita bisa mengalahkan kanker paru-paru.

Kanker Paru-Paru: Peringkat Pertama Penyebab Kematian Akibat Kanker

World Health Organization (WHO) menyebutkan bahwa kanker adalah salah satu penyebab kematian utama di seluruh dunia. Dan berdasarkan data dari Global Burden of Cancer (GLOBOCAN) 2020 yang diperoleh dari International Agency for Research on Cancer, kanker paru-paru menempati urutan pertama dalam jumlah kasus kematian akibat kanker (18%), diikuti oleh kanker kolorektal (9.4%), liver (8.3%), lambung (7.7%), dan kanker payudara (6.9%).

Tak hanya itu, kanker paru-paru juga menempati urutan kedua dalam jumlah kasus baru (11.4%), setelah kanker payudara yang menempati urutan pertama dengan diperkirakan 2.3 juta kasus baru (11.7%). Kanker kolorektal dan prostat juga termasuk dalam daftar lima besar jenis kanker yang paling sering terjadi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline