Lihat ke Halaman Asli

Rendy Artha Luvian

TERVERIFIKASI

Staf Diseminasi Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG, anggota FLP (Forum Lingkar Pena)

Manfaat dan Bahaya Ular: Pengendali Populasi Hewan Pengerat Hingga Gigitan Berbisa

Diperbarui: 16 Juli 2023   06:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ular phiton. ilustrasi: freepik.com

Hari ini, tepat tanggal 16 Juli, dunia merayakan Hari Ular Sedunia. Meski banyak di antara kita yang merasa takut atau bahkan menjauhi ular, perayaan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang makhluk paling mematikan di planet ini. Apakah Anda tahu bahwa ular telah ada di Bumi selama jutaan tahun?

Ular, dengan keanggunan dan bahayanya yang khas, termasuk di antara hewan-hewan paling berbisa di dunia. Meskipun demikian, kita perlu menyadari bahwa ular memiliki peran penting dalam ekosistem kita. Mereka membantu menjaga keseimbangan dengan mengendalikan populasi hewan pengerat yang bisa merusak tanaman pertanian. Namun, kehadiran mereka sering kali memicu rasa takut dan kegelisahan pada sebagian besar orang.

Menariknya, ada satu tempat di dunia yang dikenal dengan ketiadaan ular: Irlandia. Menurut mitologi Irlandia yang terkenal, pada abad ke-5, St. Patrick, santo pelindung Irlandia, dikisahkan melakukan puasa selama 40 hari di puncak sebuah bukit. Selama masa puasanya itu, St. Patrick konon sering diserang oleh ular-ular liar.

Tak ingin menjadi korban, St. Patrick menggunakan tongkatnya untuk mengusir ular-ular itu dari pulau tersebut, mendorong mereka untuk melarikan diri ke lautan. Sejak saat itu, katanya, tidak ada ular yang mampu bertahan hidup di tanah Irlandia yang indah ini. Maka muncullah legenda yang menjadikan Irlandia bebas dari binatang bersisik ini.

Namun, dari perspektif ilmiah, ketiadaan ular di Irlandia memiliki penjelasan yang berbeda. Fakta yang menarik adalah bahwa Irlandia terisolasi dari daratan Eropa selama ribuan tahun setelah zaman es terakhir. Ketika lapisan es mencair dan permukaan laut naik, tanah air ular-ular yang mungkin ada di Irlandia terpisah dari daratan dan menjadi pulau sendiri. Akibatnya, tidak ada ular yang bisa menyeberangi lautan lepas untuk mencapai pulau ini.

Ular di Indonesia memiliki peran yang signifikan dalam keanekaragaman hayati negara ini. Sebagai negara kepulauan dengan lingkungan yang beragam, Indonesia menjadi rumah bagi sekitar 200 spesies ular, termasuk beberapa yang sangat langka dan dilindungi dari jenis Pythonidae. Berikut adalah beberapa informasi menarik mengenai ular di Indonesia:

Keanekaragaman Jenis: Indonesia memiliki ragam ular yang sangat beragam, mulai dari yang berukuran kecil hingga besar, dan dari yang berbisa hingga yang tidak berbisa. Beberapa spesies ular yang terkenal di Indonesia antara lain piton retikulata, kobra jawa, ular sanca, ular tedung selar, dan ular hijau.

Habitat: Ular dapat ditemukan di berbagai habitat di Indonesia, termasuk hutan hujan tropis, savana, dan daerah pesisir. Mereka dapat hidup di darat, air, dan bahkan di pepohonan. Beberapa spesies ular juga teradaptasi dengan baik di lingkungan perkotaan.

Peran Ekologis: Ular memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Mereka membantu mengendalikan populasi hewan pengerat yang dapat merusak tanaman pertanian. Beberapa spesies ular juga berperan sebagai predator dalam rantai makanan, membantu mengontrol populasi hewan lain yang ada di ekosistem.

Ular Berbisa: Seperti yang disebutkan sebelumnya, Indonesia memiliki beberapa spesies ular berbisa. Salah satunya adalah kobra jawa (Naja sputatrix), yang dianggap sebagai ular berbisa terbesar di dunia. Meskipun berbahaya, ular-ular berbisa ini juga memiliki peran dalam ekosistem dan perlu dikelola dengan bijak.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline