Lihat ke Halaman Asli

Rendy Artha Luvian

TERVERIFIKASI

Staf Diseminasi Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG, anggota FLP (Forum Lingkar Pena)

Meneguhkan Komitmen Melawan Demam Berdarah Dengue

Diperbarui: 16 Juni 2023   02:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Salah satu sumber penyakit mematikan di Indonesia: demam berdarah dengue.| Sumber gambar: freepik.com

Tanggal 15 Juni setiap tahunnya, ASEAN (Association of Southeast Asian Nations) atau Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara memperingati Hari Demam Berdarah Dengue ASEAN, yang juga dikenal sebagai ASEAN Dengue Day. 

Peringatan ini bertujuan untuk mengingatkan masyarakat akan pentingnya memerangi penyakit mematikan ini. Inisiatif ini pertama kali digagas dalam Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN ke-19 yang berlangsung di Hanoi, Vietnam. Pada tanggal 15 Juni 2011, Indonesia menjadi negara pelopor dalam memperingati hari ini.

Demam berdarah dengue masih menjadi momok yang menghantui beberapa negara di Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Penyakit ini bisa menyerang siapa saja, namun anak-anak lebih rentan terhadap serangan penyakit ini.

Deklarasi Jakarta Melawan Demam Berdarah Dengue kemudian disepakati oleh 11 negara anggota ASEAN, dengan tujuan memperkuat kerja sama dan komitmen regional dalam upaya pengendalian demam berdarah dengue.

BMKG bekerjasama dengan Kementrian Kesehatan juga telah mengeluarkan informasi mengenai peringatan wabah demam berdarah untuk daerah DKI Jakarta yang dapat diakses di situs BMKG.

Peringatan ini sangat penting dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya yang ditimbulkan oleh demam berdarah dengue. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sebagian besar negara di Asia Tenggara merupakan wilayah endemik penyakit ini. 

Laporan WHO yang berjudul "WHO Global Strategy for Dengue Prevention and Control 2012-2020" memberikan gambaran tentang betapa pentingnya upaya global dalam pencegahan dan pengendalian demam berdarah dengue.

Data dari Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa dari 1 Januari hingga 27 April 2020, terdapat 49.563 kasus demam berdarah dengue yang dilaporkan, dengan penyebaran terbanyak terjadi di Jawa Barat, Bali, Nusa Tenggara Timur, Lampung, dan Jawa Timur.

Penyakit demam berdarah dengue bukan hanya menjadi masalah di Indonesia, tetapi juga di negara-negara anggota ASEAN lainnya. Oleh karena itu, peringatan ASEAN Dengue Day ini menjadi semacam pengingat bagi masyarakat untuk meningkatkan kesadaran mengenai penyakit mematikan ini.

Namun, dengan adanya kemajuan dalam bidang teknologi dan penelitian, serta upaya kolaboratif yang dilakukan oleh ASEAN, kita dapat menyongsong masa depan yang bebas dari demam berdarah dengue. Masyarakat Indonesia bersama dengan negara-negara ASEAN lainnya meneguhkan komitmen mereka untuk melawan penyakit ini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline