Pada tahun ini Universitas Diponegoro mengadakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata dengan sistem KKN pulang kampung, atau KKN di desa masing-masing. Hal ini dikarenakan pandemi yang masih belum usai. program KKN TIM II Undip bertema "Sinergi Perguruan Tinggi dengan Masyarakat dimasa Pandemi Covid-19 Berbasis pada tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Salah satu mahasiswa Undip bernama Rendy Gilang Permana mengikuti program KKN dengan wilayah yaitu di Desa Nganjat, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten. Program yang dijalankan diantaranya sosialisasi protokol kesehatan 5M dan Sosialisasi kebijakan jogo tonggo. Tujuan dari program tersebut ialah untuk menimbulkan kesadaran warga bahwa pandemi belum usai dan kita harus terus bekerja sama agar pandemi ini dapat segera teratasi. Bekerja sama yang dimaksud disini ialah saling menjaga antara satu sama lain serta saling peduli terhadap sesama. Diharapkan warga dapat semakin sadar akan pentingnya protokol kesehatan. Sebenarnya kesadaran masyarakat Di Desa Nganjat sudah cukup baik namun masih ada beberapa warga yang kurang patuh terhadap protokol kesehatan. Selain itu,sosialisasi kebijakan jogo tonggo dibutuhkan untuk memberi pemahaman kepada warga tentang bagaimana apabila salah satu warga merasa ada gejala covid-19 serta apa sikap yang harus dilakukan warga apabila ada tetangga yang positif covid-19.
Mengingat pada saat ini pandemic masih belum usai mengaharuskan kita untuk lebih memperketat penggunaan protokol kesehatan 5M agar dapat melindungi diri maupun orang lain. Dengan ketatnya protokol kesehatan diharapkan mampu mengendalikan atau memutus rantai penyebaran covid-19. Dikarenakan pada saat ini banyaknya pihak yang terganggu akibat adanya pandemi ini. Banyak orang kehilangan lapangan pekerjaan padahal saat ini banyak sekali tuntutan kebutuhan. Maka diharapkan dengan ketatnya protokol kesehatan dapat menekan angka penyebaran virus covid-19 dan mengembalikan keadaan seperti semula serta semua orang dapat Kembali memenuhi kebutuhannya.
Selain itu, kebijakan jogo tonggo juga dirasa cukup bagus apabila dapat diberlakukan dengan semestinya. Masyarakat harus saling memahami bahwa covid-19 bukan aib, sehingga warga yang terinfeksi covid-19 jangan dikucilkan. Kita hanya perlu jaga dan waspada bukan menjauhi, ketakutan, bahkan panik. Yang dibutuhkan ialah saling peduli, saling support, dan saling menjaga satu sama lain. Begitupun dengan warga yang terinfeksi covid-19 juga harus memahami bahwa mereka harus menjaga agar tidak menularkan virus tersebut ke tetangga sekitar.
Dengan diadakannya sosialisasi ini diharapkan dapat membuat keadaan serta sikap warga Desa Nganjat dalam mengatasi covid-19 yang sudah cukup baik menjadi semakin baik lagi serta dapat membuat Desa Nganjat menjadi Desa percontohan bagi yang lainnya dalam menangani virus covid-19. Dan juga diharapkan dapat membuat lingkungan Desa Nganjat menjadi lingkungan yang sehat, aman dan nyaman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H