Individu atau kelompok yang berada ujian atau masalah kehidupan, cenderung mengira mereka lah yang mempunyai liku kehidupan tersulit, seakan seluruh dunia berkomplot untuk menyudutkannya.
Masalah kehidupan bukanlah perusak segalanya, namun justru bisa jadi sebaliknya. Dan seringkali kekacauan sekalipun, malah menjadi perbaikan setelahnya.
Menengok ke belakang pada kisaran abad ke 14, serangan wabah kematian hitam atau black death yang menewaskan sepertiga populasi eropa, tetapi justru menjadi awal kebangkitan Negara-Negara di benua biru tersebut.
Persentase yang luar biasa besar jumlahnya menjadikan para pemilik modal dan lahan tanah tertekan hebat, tak ada pilihan lain selain memberikan para pekerja posisi tawar upah yang tinggi, wabah black death juga turut andil pada berakhirnya sistem feodalisme kuno yakni orang-orang yang terpaksa membayar sejumlah nominal atas sewa tanah yang mereka tempati.
Tragedi wabah kematian hitam itu juga berperan menekan Eropa ke arah komersialisasi untuk menjelma menjadi super modern terutama pada sisi pengembangan ekonominya, sampai pada perjalanan laut serta eksplorasi yang kala itu di anggap ekstrim karena terbatasnya pengetahuan maritim menjadi keharusan sehingga perjalanan dengan jarak tempuh terlampau jauh pun menjadi terbiasa.
Efek dari peningkatan investasi dan keberanian ekspansi ke berbagai penjuru negeri itulah sebab terbentuknya era kolonialisme sehingga membuat Eropa menjadi benua paling mendominasi di dunia sampai hari ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H