Lihat ke Halaman Asli

Rendra Trisyanto Surya

I am a Lecturer, IT Auditor and Trainer

[PUISI] Rumah di Atas Angin

Diperbarui: 6 Oktober 2015   23:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

(by: Rendra Tris Surya)
----------------------------------

Pandangan mataku dan matamu,
Kerap bersua, dan berdialog dalam keheningan....
Di ruang sempit itu, yang dipenuhi berbagai asa..
Menyusun janji, beribu makna dan tanda yang mengalir...
Menyusuri senandung kerinduan...

Namun, mengapa....
Engkau tak datang di malam itu...
Karena, engkau terlalu muda untuk berumah di atas Angin..?

Atau,
Karena akunya,
Yang semakin keriput, dan terlihat begitu legam malam itu...
Yang mengering, tertepa  setiap hari oleh paanasnya mentari..?

Huma kita,
Tak pernah terwujudkan, 
Bahkan, oleh mimpi-mimpi kita sekalipun....

Setiap kali hati bergejolak,
Dalam terjalnya dinding seiring dengan waktu...
Impian itu menguap entah kemana...

Dan dalam sepinya malam...
Hati kita membentur dinding-dinding harapan
menyemai ke relung-relung pagi .....

 

Mungkin,

Lebih baik kita berlari saja menjemput mentari...

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline