Lihat ke Halaman Asli

Rendra Trisyanto Surya

I am a Lecturer, IT Auditor and Trainer

Rindu Dalam Gema TAKBIR: Buat ODIMZ

Diperbarui: 6 Juli 2016   18:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(By Rendra Tris Surya)

 

Malam 1 Syawal  ...
Suara Takbir itu, terdengar memilukan...
Berkumandang serentak dari seantero surau dan mesjid..
Sekali-kali dentum meriam bambu, menyelingi: Membahana Malam.....!
Kembang api merah pun,  memancar: Melukis langit..

 

ODIMZAnakku: Apa kabarmu di sana..?
Kamarmu di rumah kita masih seperti dulu...
Berserakan oleh kertas catatan harian, eskpresi jiwa marahmu yang perih...
Gitar listrik merah itu pun, dibiarkan tergeletak di kolong ranjang, tak berfungsi..
Yang entah sudah ke berapa kali pernah engkau banting mengusir kesalmu...

Poster animasi Manga goresan karyamu yang apik itu, masih bertumpuk di bawah kasur...
Sekumpulan wajah pria feminim idolamu, si rambut pirang gondrong (The L’arc En Ciel),
Pun masih terpampang rapuh di dinding kamar...yang kini tampak mulai mengelupas...

ODIMZ, sembilan bulan sudah ....
Ketika kami kehilangan keseharianmu di sini...

Lalu, di malam Takbiran ini,
Kamu lagi apa, bersama puluhan teman senasibmu di Pondok Pengobatan “Attaubah” Kota Resik  ..??
Di antara gema Takbir yang bersahut-sahutan berkumandang....
Adakah pelipur lara di sana...?

Atau,

Engkau sedang meneteskan air mata,

saat melantunkan ayat-ayat suci Al-qur’an yang harus kamu hafalkan setiap hari.....?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline