Lihat ke Halaman Asli

Jangan Menyesali Ketololan Kita Nanti

Diperbarui: 26 Juni 2015   12:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Contoh paling sederhana... TANPA BASA-BASI AKU INGIN MENELANJANGI KETOLOLAN KALIAN, JUGA KETOLOLANKU SENDIRI! Coba bayangkan; ketika tanpa aba-aba kau buang air besar sembari menangis tepat dihadapan Bundamu, Sementara itu Ia sedang asyik menyantap hidangan kesukaannya diatas piring yang ia topang dengan sebelah tangannya, kemudian dengan sigap ia rela meningalkan hidangan di tangannya demi menceboki bokongmu yang masih hijau dengan tangan yang sama pula. Ya, Tangan yang Ia pakai tuk menyantap hidangan ke mulutnya. APAKAH ITU BUKAN BUKTI DARI KEISTIMEWAAN IBU! MASIH PANTASKAH KITA BERKATA KASAR ATAU MALAH MENDURHAKAI BUNDA KITA!

  • Nb: lakukan sekarang atau menyesal (Setelah membaca notes ini, mari kita peluk Bunda kita sembari mengucapkan Aku mencintaimu bunda, selagi Ia masih ada di dunia).

(Teruntuk anda yg terpilih Tuhan tanpa kehadiran bunda disisi kini...mari kita saling mendoakan) (Maaf jika bahasa yg kupilih kasar atau menjijikan kalian..salam) ============ Rendra Nesya Raya ============

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline