Lihat ke Halaman Asli

Bukan Hanya Murid yang Memiliki Keberagaman

Diperbarui: 4 Mei 2024   09:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Koleksi Pribadi

Murid senantiasa penuh dengan keunikan karakternya. Terutama murid di tingkat sekolah dasar cara berpikir mereka masih sederhana dan belum terlalu komplek seperti orang dewasa. Berbagai macam karakter yang kita temukan saat kita melihat mereka di dalam kelas maupun di luar kelas merupakan salah satu modal aset yang menjadi kekuatan untuk sekolah.

Bukan sekedar keunikan karakter semata tetapi murid-murid tersebut hadir dengan beragam kemampuan yang tentu saja ini menjadi tantangan bagi guru untuk dapat hadir secara utuh untuk memenuhi perbedaan tersebut sehingga pembelajaran yang direncanakan senantiasa berpusat pada murid yang melahirkan kebahagiaan dan keselamatan.

Tetapi harus disadari juga bahwa murid bukanlah kertas kosong yang harus diisi oleh gurunya, tetapi murid sudah memiliki kekuatan di dalam dirinya sehingga posisi kita sebagai guru hanya menebalkan kekuatan-kekuatan itu sehingga semakin tumbuh sesuai dengan  kekuatan mereka masing-masing.

Tidak dapat dipungkiri bahwa pembelajaran saat ini memang masing menyamaratakan kemampuan murid untuk mencapai tuntutan kurikulum. Pembelajaran masih bersumberkan dari buku, tanpa buku anggapannya tidak bisa menyampaikan pengetahuan secara penuh pada murid, kita sebagai pendidik masih terkungkung pada metode-metode lama, enggan menggunakan teknologi karena keterbatasan kemampuan, keterbatasan sarana atau malas mempelajarinya. Benar atau salah yang dilakukan tersebut?

Sejatinya bukan perkara benar atau salah, tetapi tentang sejauh mana kita sebagai pendidik mau menerima dengan perubahan, perkembangan, dan memiliki semangat untuk terus belajar. Karena ada satu pepatah yang menjelaskan bahwa ajarkan murid sesuai dengan zamannya bukan berdasarkan zaman kita dahulu, belajar itu sepanjang hayat bukan sepanjang masih bersekolah.   

Bukan hanya itu terkadang kita sebagai guru merasa lelah dan emosi ketika terdapat murid yang masih belum paham terhadap materi yang telah disampaikan meskipun telah disampaikan secara terus menerus, atau murid dengan  mudah menyebut lupa lagi. Sehingga muncul pertanyaan harus metode apa lagi?, media apalagi?, siapa yang salah?, dan harus bagaimana?.

Maka dari itu, keunikan murid tersebut dikatakan tantangan untuk guru. Guru harus memahami sekitar 28 orang dalam satu kelas dan mungkin untuk beberapa sekolah ada yang jumlah murid dalam satu kelasnya lebih dari 28 orang. Dengan jumlah murid tersebut, guru dituntun untuk tidak harus memaksakan kemampuan yang sama untuk seluruh murid, guru harus menyusun pembelajaran yang mengakomodir seluruh perbedaan tersebut, guru harus bisa melihat potensi yang dimilik murid satu per satu.

Tantangan tersebut bukanlah untuk melemahkan kita mencerdaskan generasi bangsa, tetapi tantangan tersebut menjadi motivasi bagi kita untuk terus merefelkesikan diri terhadap proses pembelajaran yang terjadi.

Kebaragaman bukan hanya dimiliki oleh murid, guru pun memiliki keberagaman kemampuan. Sehingga untuk menghadapi semua permasalah diatas adalah dengan menghadirkan kolaborasi tim dalam satu sekolah untuk menjadi sarana belajar bersama, saling berdiskusi, dan memberikan pandangan solusi dari setiap kesulitan yang dihadapi. Lalu kemampuan apa saja yang harus dipelajari oleh seorang guru untuk menyelesaikan tantangan keberagaman karakter dan kemampuan murid tersebut

1. Kemampuan sosial emosional;

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline