Menyesap denyut malam ibu kota,
Lalu menyadari betapa pekatnya Jakarta disesaki ribuan ironi.
Si necis potongan klimis berjalan angkuh di depan pengemis.
Gadis sintal digandeng lelaki gempal,
Berlenggak-lenggok di depan wanita tua dan suaminya yang kumal.
Rumah kardus pasrah digilas apartemen mewah,
Mobil-mobil kreditan lantangkan klakson usir si gembel jalanan.
Kata orang Jakarta itu lumbung rupiah.