Lihat ke Halaman Asli

Teknik Pembuatan Sekuel Film (Sebuah Analisa)

Diperbarui: 24 Juni 2015   02:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Bagi seorang penikmat, film bukan hanya sekedar tontonan saja. Menonton film bukan hanya sebatas kegiatan menyaksikan karya fiksi yang divisualkan. Ada banyak hal yang bisa dilakukan dengan sebuah film. Seorang penikmat tidak hanya akan mengatakan film yang ditontonnya bagus atau jelek. Menonton film dan menilai sebuah film itu bagus atau jelek hanya dilakukan oleh seseorang dalam level penonton atau hobi menonton film.

Seorang penikmat akan bisa menilai dan menganalisa sebuah film dari berbagai segi. Lebih dari itu dia mampu mencari hubungan atau sekedar membandingan film yang satu dengan yang lain dari berbagai aspeknya—jalan cerita, penokohan, sinematografi, bahkan ciri khas seorang sutradara. Salah satunya yang akan coba saya sampaikan di tulisan ini.

Salah satu yang menarik dari film adalah sekuel. Sekuel merupakan kronologis dalam sebuah karya film dengan film sebelumnya. Mudahnya, sekuel adalah sebuah film yang merupakan sambungan dari film sebelumnya.

Penyambung antara film yang satu dengan yang lainnya bisa dalam bentuk lanjutan cerita, kesamaan tokoh, setting tempat dan waktu, atau bahkan hanya berupa kesamaan tema. Berdasarkan hal ini—dan dari beberapa film yang pernah saya tonton—bisa kita amati bahwa ternyata ada beberapa jenis teknik pembuatan sekuel film.

Menurut sifatnya sekuel film ada dua jenis, yaitu sekuel yang direncanakan dan sekuel yang tidak direncanakan.

1.Sekuel yang Direncanakan.

Pada saat membuat film pertama, pembuat film telah merencanakan bahwa akan ada sekuelnya atau lanjutan dari film pertama tersebut. Bahkan ada film yang sudah direncanakan akan muncul sekuelnya sebelum film pertama itu sendiri dibuat.

Teknik yang bisa digunakan untuk membuat sekuel film yang direncanakan ada dua, yaitu ;

1)Mengangkat film dari sebuah seri novel. Film yang menggunakan teknik ini misalnya Twilight Saga yang diangkat dari novel karangan Stephenie Meyer dengan judul sama, mulai Twilight sampai dengan Breaking Dawn. Membuat sekuel dengan teknik ini tidak terlalu sulit. Pembuat film hanya perlu mengikuti apa yang telah ada dalam novelnya.

2)Membuat akhir cerita yang bukan merupakan akhir cerita, artinya akhir sebuah cerita dibiarkan menggantung tanpa ada penjelasan lebih lanjut. Penjelasan lebih lanjut akan didapatkan pada sekuel selanjutnya. Teknik seperti ini banyak dipakai dalam pembuatan film horor atau thriller. Misalnya film Friday The Thirteenth, dimana ceritanya berakhir ketika Jason berhasil dibunuh. Tetapi di akhir cerita itu pula justru digambarkan bahwa Jason ternyata masih hidup. Mengapa Jason masih belum mati dan apa yang akan terjadi dengannya baru akan dijelaskan dalam film selanjutnya.

Dilihat dari tingkat kesulitannya, teknik ini adalah yang termudah karena pembuatan sekuelnya memang telah direncanakan sejak awal. Ibaratnya telah ada “pengait” di akhir cerita, tinggal dikaitkan saja dengan awal cerita di film selanjutnya.

.

2.Sekuel Darurat

Sekuel darurat merupakan sekuel yang dibuat tanpa direncanakan dahulu sejak awal pembuatan film sebelumnya. Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor, misalnya bila film yang pertama mendulang sukses besar, sehingga pembuat film merasa bahwa kesuksesan yang sama akan bisa diraih dengan cara membuat sekuelnya.

Dengan tidak adanya perencanaan di film yang pertama, maka untuk membuat sekuelnya merupakan pekerjaan yang tidak mudah. Walau begitu ada beberapa teknik untuk mempermudahnya, yaitu :

1)Membuatnya menjadi bentuk serial. Serial yang dimaksud dalam hal ini yaitu film lanjutan dengan tokoh yang sama, tema juga sama, atau bahkan jalan cerita yang mirip. Hanya setting dan konflik cerita saja yang berbeda dengan film sebelumnya. Film yang menggunakan teknik ini misalnya First Blood. Pada awalnya First Blood—yang kemudian lebih dikenal dengan film Rambo—tidak direncanakan akan ada sekuelnya. Akan tetapi film ini menuai kesuksesan besar, sehingga dibuatlah sekuelnya dengan judul Rambo: First Blood 2 hingga yang terakhir dibuat yaitu Rambo 4. Keempat serinya berkutat pada tokoh yang sama, yaitu Rambo. Tema dan jalan ceritanya juga sama, yaitu tentang mantan tentara yang karena kondisi tertentu kemudian beraksi kembali.

Membuat sekuel dengan cara ini tidak terlalu sulit. Pembuat film tidak harus membuat jalan cerita yang seratus persen berhubungan. Cukup dengan menempatkan tokoh dalam film sebelumnya ke film selanjutnya.

Teknik yang sama juga dilakukan dalam pembuatan film The Transporter 1 sampai 3. Hal yang menghubungkan antara ketiganya hanyalah kesamaan tokoh utama dan kesamaan tema cerita. Selebihnya (musuh, setting, bahkan tokoh pendukung) berbeda.

2)Membuat cerita lanjutan yang berhubungan dengan cerita sebelumnya, dan inilah teknik yang paling sulit. Ketika sebuah film tidak direncanakan akan ada sekuel selanjutnya tetapi karena beberapa faktor kemudian diputuskan untuk membuat sekuelnya, maka si pembuat film harus berusaha melanjutkan cerita dari film sebelumnya.

Dalam film The Bourne Identity misalnya, ceritanya sudah berakhir ketika Jason Bourne telah berhasil meloloskan diri dari kejaran CIA. Tidak dibuatkan sekuel selanjutnyapun juga tidak masalah, karena ceritanya bisa diakhiri di film pertama ini. Tetapi kemudian ternyata dibuat sekuelnya yaitu  The Bourne Supremacy, dan The Bourne Ultimatum. Hebatnya, cerita dalam ketiga film tersebut saling berhubungan satu sama lain secara utuh. Untuk dapat mengerti cerita dalam The Bourne Supremacy, anda harus tahu dulu cerita dalam The Bourne Identity. Begitu pula untuk memahami cerita dalam The Bourne Supremacy, anda harus tahu cerita dalam dua film sebelumnya.

.

Dari beberapa sekuel yang pernah saya amati, ada sebuah film yang penggarapan sekuelnya mencampurkan beberapa teknik di atas. Film The Fast and The Furious yang sekarang bahkan telah menjadi semacam franchise setelah film keenamnya. Antara The Fast and The Furious dan 2 Fast 2 Furious tidak ada link cerita, hanya ada kesamaan tokoh saja (Brian O’Conner). Kemudian dalam The Fast and The Furious: Tokyo Drift, link atas dua film sebelumnya benar-benar hilang. Mulai dari tokoh, setting, jalan cerita, semuanya berbeda. Hanya kesamaan tema saja yang membuatnya bisa disebut sekuel. Berlanjut ke Fast and Furious 4 yang nlagi-lagi kehilangan link cerita dengan FF: Tokyo Drift, tetapi memiliki hubungan cerita dengan The Fast and The Furious yang pertama.

Sampai disini FF3: Tokoyo Drift tampak hanya semacam selingan saja sebelum cerita dalam FF dan FF2 dilanjutkan ke FF4. Barulah di The Fast and The Furious 5: Rio Hest muncul link atas FF2 dan FF3: Tokyo Drift, dimana tokoh Roman Pearce dalam FF2 dan Han yang muncul di FF3: Tokyo Drift kembali muncul di FF5: Rio Heist.

Uniknya dalam The Fast and The Furious 6 muncul benang merah yang menghubungkan keenam film tersebut. Dilihat dari konflik dalam cerita, FF6 masih berhubungan dengan FF4. Dari segi penokohan, semuanya berhubungan mulai FF sampai FF5. Lebih menariknya adalah munculnya link antara FF6 dengan FF3: Tokyo Drift dan kemungkinan dengan FF7. Tidak hanya tercipta hubungan penokohan—dalam hal ini Han, tetapi tercipta pula hubungan cerita—meledaknya mobil Han ketika balapan dalam sekuel Tokyo Drift.

Teknik pembuatan sekuel dalam The Fast and The Furious menurut saya adalah yang paling rumit. Bagaimana tokoh-tokohnya saling terhubung, bagaimana cerita yang tadinya tidak saling berhubungan tapi ternyata bisa dibuat saling berhubungan, dan penggunaan kilas balik untuk menciptakan benang merah adalah pekerjaan yang tidak mudah. Mungkin hanya sineas-sineas tertentu saja yang bisa membuat karya serupa.

.

Akhirnya apa yang saya saya sampaikan adalah hasil pengamatan dan analisa menggunakan logika berpikir saya sendiri. Keabsahan dan kebenarannya masih perlu dianalisa dan diuji lebih lanjut oleh orang yang memang berprofesi di bidang perfilman. I’m just saying. Just wanna share something that spinning around inside my head.

.

.

Klaten_13012014

Manusia dan kehidupannya di dunia ini adalah maha sekuel dari kisah Adam dan Hawa (Surya Narendra)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline