Lihat ke Halaman Asli

Rendi Ariyanto Sinanto

Nurse - Health Promotion

Stunting sebagai Ancaman Terhadap Generasi Muda yang Bisa Dicegah dengan Nutrisi

Diperbarui: 18 September 2024   06:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Stunting pada Anak (Dokpri)

Stunting, kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronis, menjadi masalah serius yang dihadapi banyak negara, termasuk Indonesia. Anak stunting memiliki tinggi badan yang lebih pendek dari rata-rata usianya, serta mengalami gangguan perkembangan otak dan fisik. Kondisi ini tidak hanya berdampak pada individu, tetapi juga berimplikasi luas pada kualitas sumber daya manusia suatu bangsa.

Mengapa Stunting Menjadi Masalah Besar?

  • Dampak Jangka Panjang: Anak stunting cenderung memiliki daya tahan tubuh yang lemah, rentan terhadap penyakit, dan kesulitan belajar. Kondisi ini dapat berdampak pada produktivitas mereka di masa dewasa.
  • Beban Ekonomi: Stunting dapat meningkatkan beban biaya kesehatan dan menurunkan produktivitas ekonomi suatu negara.
  • Siklus Kemiskinan: Stunting seringkali terjadi pada anak-anak dari keluarga miskin. Kondisi ini dapat memperparah kemiskinan dan menciptakan siklus kemiskinan dari generasi ke generasi. Meskipun pada prakteknya tidak selalu stunting dialami oleh orang miskin.

Peran Gizi dalam Pencegahan Stunting

Gizi buruk adalah penyebab utama stunting. Anak-anak membutuhkan nutrisi yang cukup dan seimbang sejak dalam kandungan hingga usia 2 tahun dengan kata lain 1000 hari pertama kehidupan, yaitu periode emas pertumbuhan janin hingga menjadi anak. Nutrisi yang sesuai akan mendukung pertumbuhan fisik dan perkembangan otak anak secara optimal.

Makanan Apa Saja yang Baik untuk Mencegah Stunting?

  • ASI Eksklusif: ASI adalah makanan terbaik untuk bayi berusia 0-6 bulan. ASI mengandung semua nutrisi yang dibutuhkan bayi untuk tumbuh dan berkembang.
  • Makanan Pendamping ASI (MPASI): Setelah usia 6 bulan, bayi perlu diberikan MPASI sebagai pelengkap ASI. MPASI yang bergizi harus mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral dalam proporsi yang tepat. Contoh makanan MPASI yang baik adalah bubur saring, nasi tim, daging cincang, ikan, telur, buah, dan sayuran.
  • Pentingnya Protein: Protein sangat penting untuk pertumbuhan sel dan jaringan tubuh. Sumber protein yang baik antara lain daging, ikan, telur, susu, tempe, dan tahu.
  • Zat Besi: Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia, yang menghambat pertumbuhan dan perkembangan otak. Sumber zat besi yang baik adalah daging merah, hati, ikan, telur, kacang-kacangan, dan sayuran berdaun hijau gelap.
  • Vitamin dan Mineral: Vitamin dan mineral lainnya seperti vitamin A, vitamin D, yodium, dan zinc juga sangat penting untuk pertumbuhan anak. Sumber vitamin dan mineral dapat diperoleh dari buah-buahan, sayuran, dan susu.

Upaya Pencegahan Stunting

  • Peningkatan Kesadaran: Masyarakat perlu diberikan informasi yang cukup tentang pentingnya gizi untuk tumbuh kembang anak.
  • Akses Makanan Bergizi: Pemerintah perlu memastikan bahwa semua keluarga, terutama keluarga miskin, memiliki akses yang mudah dan terjangkau terhadap makanan bergizi.
  • Pemberian Makanan Tambahan: Program pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil dan anak balita perlu ditingkatkan.
  • Penyuluhan: Petugas kesehatan perlu memberikan penyuluhan kepada ibu hamil dan ibu menyusui tentang pentingnya pemberian ASI eksklusif dan MPASI yang bergizi.
  • Sanitasi dan Air Bersih: Lingkungan yang bersih dan sanitasi yang baik sangat penting untuk mencegah penyakit infeksi yang dapat mengganggu penyerapan nutrisi.

Kesimpulan

Stunting adalah masalah kompleks yang membutuhkan penanganan komprehensif. Salah satu upaya yang paling efektif adalah dengan memastikan anak-anak mendapatkan nutrisi yang cukup sejak dini. Dengan memberikan makanan bergizi yang sesuai dengan kebutuhan tumbuh kembang anak, kita dapat mencegah stunting dan membangun generasi muda yang sehat dan cerdas.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline