Lihat ke Halaman Asli

Rendi Ariyanto Sinanto

Nursing_Public Health_From Fakfak West Papua

Bagaimana Cara Sederhana Melawan Covid-19?

Diperbarui: 25 Maret 2020   19:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Coronavirus_Sumber : centennialco.gov

Saat ini dunia sedang diguncangkan dengan wabah penyakit yang sangat berbahaya, yaitu coronavirus, coronavirus merupakan virus asal Wuhan China yang menyebabkan penyakit seperti pilek dan dapat memperparah keadaan apabila daya tahan tubuh orang yang terkena virus tersebut lemah, dan juga menyerang usia lanjut yang memiliki riwayat penyakit paru dan jantung. 

Gejala yang ditimbulkan adalah demam diatas 38°c, kemudian disertai batuk, dan sesak napas yang membutuhkan penanganan medis. Indonesia sendiri termaksud negara yang terpapar virus tersebut dibuktikan dengan informasi dari berbagai media yang menyatakan bahwa angka kejadian kasus coronavirus ini sangat signifikan, sesuai dengan data yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia pada tanggal 24 maret 2020 terdapat 686 pasien positif covid-119, dan 55 pasien yang telah meninggal dunia akibat virus tersebut.

Berdasarkan kejadian tersebut diatas, membuat banyak orang panik dan ketakutan, tak sedikit masyarakat yang belum memahami betul tentang penyakit ini, sehingga ada yang merasa ketakutan, disamping itu adapula sebagian masyarakat yang justru tidak merasa takut dan menganggap penyakit ini atau virus ini biasa-biasa saja. 

Hal yang membuat miris adalah sampai saat ini ada beberapa masyarakat yang masih melakukan aktivitas berkumpul yang tak berfaedah meski sudah ada peringatan dan anjuran yang dikeluarkan pemerintah untuk memutus mata rantai penyebaran virus tersebut (Social Distancing yang dirubah menjadi Physical Distancing), sehingga penyebaran virus tersebut dapat berkurang. 

Berbicara tentang masyarakat yang tidak menggubris anjuran atau peringatan pemerintah, bisa saya contohkan teman saya sendiri, dikarenakan pemerintah menganjurkan belajar dari rumah, dan bekerja dari rumah, maka waktunya tersebut dimanfaatkannya untuk mudik, perilaku seperti ini yang justru akan menambah resiko peningkatan jumlah pasien covid-19.

Apalagi saat mudik dia akan melewati daerah-daerah yang merupakan zona merah karena terdapat kasus covid-19 tersebut, dan tanpa mereka sadari hal yang mereka lakukan tersebut akan memberikan dampak buruk kepada orang lain dan tidak hanya kepada diri mereka sendiri. 

Semoga kita tidak meniru perilaku teman saya tersebut, sehingga dengan mengisolasi diri dirumah kita dapat membantu pemerintah dan bersama-sama menyelesaikan persoalan ini.

Jika sekarang mendengar covid-19, maka yang ada dipikiran kita tentu virus menular yang berbahaya, namun jangan terlalu khawatir dan cemas karena setidaknya virus ini dapat dicegah seminimal mungkin, sederhana mungkin dengan kita menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, seperti yang dianjurkan Kementerian Kesehatan dalam hal ini salah satunya adalah kebersihan tangan (hand hygiene). 

Menurut Zulpahiyana (2013), hand hygiene adalah cara yang paling efektif untuk mencegah infeksi nosokomial, tujuan dari hand hygiene sendiri adalah untuk membuang kotoran dan organisme yang menempel di tangan dan untuk mengurangi jumlah mikroba. 

Untuk mendukung tercapainya perilaku masyarakat yang sadar akan perilaku hidup bersih dan sehat maka perlu adanya edukasi atau promosi kesehatan yang memberikan pengetahuan tentang hand hygiene sebagai perilaku pemeliharaan kesehatan. 

Hal ini tentunya harus di tingkatkan bagi masyarakat supaya mencapai derajat kesehatan yang maksimal serta menghindarkan masyarakat dari penyakit-penyakit yang timbul akibat perilaku tidak mencuci tangan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline