Lihat ke Halaman Asli

The Doors Penuh Kontroversi Era 60-an

Diperbarui: 18 Maret 2019   00:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Musik. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

The Doors, Band Rock Nyetrik dan Penuh Kontroversi Era 60-an


The doors adalah sebuah grup musik rock Amerika Serikat yang terbentuk pada tahun 1965 di Kota Los Angeles, California. Band ini beranggotakan seorang vokalis bernama Jim Morisson serta anggota lainnya yang bernama Robbie Krieger, John Densmore, dan Ray Manzarek. Nama band the doors ini diambil dari buku karya Aldous Huxley yang berjudul "The Doors of Perception".

The doors merupakan band yang paling kontroversi pada zamannya karena liriknya yang samar, sarkasme, vulgar dan tidak diduga. Nama The Doors melambung karena reputasi Jim Morisson sebagai penantang dan pemberontak sejati di atas panggung. Kelakuan Jim Morisson yang tergolong nekat dan aneh ini membuat para penggemarnya tercengang. Secara lirik, the doors membawa latar musik rock baru dengan suasana yang kompleks, dan sugestif yang mrngekspolasi tentang seks, pembunuhan dan kegilaan.

Salah satu lagu yang paling kontroversi ialah yang berjudul "The End". Lirik lagu ini ditulis langsung oleh Jim Morisson dengan durasi pemutaran 12 menit, yang penuh dengan petikan gitar ala timur tengah. Penampilan Jim Morisson yang seolah bersandiwara dan sesekali diselingi dengan puisi serta bercerita tentang pembunuhan mempunyai daya tarik tersendiri bagi para penggemarnya. Lirik lagu ini berbunyi "Father, yes son. I wanna will kill you mother, I wanna fuck you all night long". yang artinya ia ingin membunuh ayah kandungnya sendiri dan meniduri ibunya. Hal ini sungguh tidak pantas untuk dilontarkan atau dijadikan sebuah karya. 

Namun, anehnya lagu ini menjadi lagu yang paling favorit dan diminta oleh penonton dalam setiap konser the doors untuk dinyanyikan, dan juga merupakan lagu yang sering didengarkan oleh Jim sebelum sang pendiri band rock ini ditemukan terbujur kaku di sebuah apartemen. Sampai sekarang, lagu ini tetapi menjadi kontroversi. Dilansir dari (konterkultur.com) sampai sekarang lirik lagu the end ini menjadi gambaran rusaknya moral para remaja di Barat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline