Lihat ke Halaman Asli

"Curhatan Patung Bundaran HI"

Diperbarui: 1 Januari 2016   23:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Detik, demi detik berdetak ditengah kota jakarta
Ketika malam itu bundaran hotel indonesia bak lautan manusia
Bukan untuk membersihkan patung dan kolam raksasa
Namun untuk menyambut suatu peperangan di udara

Mungkin kota ini suntuk dengan rutinitasnya
Saking suntuknya, meluapkan emosi dengan letusan-letusan senyawa kimia
Apakah patung selamat datang itu merasa murka
Disekitar tubuhnya banyak sekali luapan napas dan asap penghuni kota

Tatapan mata dan sorot kamera saling beradu
Seolah-olah menjadi hiburan untuk kalbu
Jeritan tua, muda dan balita saling meramu
Mengucapkan sebuah kata taun baru

Hey manusia, apakah kalian tak kasihan kepadaku?
Asap dan nafas kalian membuat aku muak dan mual
Cobalah menjadi diriku
Aku hanya diam dan membisu, karena kelakuan bringas mu

 

Bundara Hotel Indonesia, 31 Desember 2015 pukul 23.54




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline