Lihat ke Halaman Asli

"Mawarku Dipetik Tetangga"

Diperbarui: 30 Desember 2015   02:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ketika sang surya bangun dari peraduan

Aku pun merasa mendapat teguran pertanda kehidupan

Ku ambil sepasang alas kaki yang terdiam

Menuju lorong-lorong pembersihan

 

Kemudian ku mulai menatap indahnya kehidupan

Menari-nari di sepanjang perjalanan

Dihimpit ribuan pasukan yang berharap penuh kesuksesan

Menuju lembah tempat mengais keping kehidupan

 

Setelah kembali ke dalam singgasana peraduan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline