Malam itu, gelegar selaksa menghantam bumi
Mencekam di temani pekat malam
Badai menemani marahnya
Sesaat, ia menggigil
Ragu menapak kelam
Tak lama ia tertegun
Berdiam menunggu
Ternyata pagi telah tersenyum
Rintiknya jatuh di taman belakang
Menerpa apa saja yang di bawahnya
Ternyata, suaranya berubah bening