Lihat ke Halaman Asli

Twitter, Sosial Media yang Mulai Ditinggalkan?

Diperbarui: 1 Mei 2017   21:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

        Apakah anda punya akun twitter? Setiap orang pastinya pernah mempunyai akun twitter. Barang tidak, mereka hanya “pernah memiliknya” saja tanpa pernah ataupun aktif dalam menggunakannya. Iya, seperti yang diketahui twitter adalah sosial media yang memungkinkan penggunanya untuk mengirim dan membaca pesan berbasis teks namun hanya dalam 140 karakter. Yang dikenal dengan sebutan kicauan (tweet). Sedangkan mengenai pemilihan nama twitter  Jack dorsey pernah mengatakan dalam ungkapan ini:

“kami memilih kata “twitter” dan itu sempurna. Defenisinya adalah “ledakan singkat informaasi yang penting”, dan “celotehan burung”. Dan seperti itulah tepatnya produk ini.

       Twitter sendiri pertama kali didirikan oleh Jack Dorsey pada bulan Maret 2006 dan situs jejaring sosialnya diluncurkan bulan Juli. Twitter dimiliki dan dioperasikan oleh Twitter, Inc, yang berbasis di San Fransisco, Amerika serikat. Pada awal kemunculannya twitter pertama kali digunakan sebagai layanan internal bagi karyawan Odeo. Hingga versi lengkapnya diperkenalkan ke publik pada tanggal 15 Juli 2006. Twitter mengalami pertumbuhan yang pesat. Dilansir dari laman Wikipedia, pada februari 2010, pengguna twitter mengirimkan 50 juta kicauan perhari. Hingga bulan Juni 2010, menurut twitter sekitar 65 juta kicauan diposting setiap harinya dan kemudian pada bulan Maret ada 140 juta kicauan yang diposting setiap harinya.

       Tingginya popularitas twitter, membuat layanan ini dimanfaatkan dalam berbagai keperluan. Seperti yang sering atau ramai diperbicangkan sekarang ini adalah ramainya kampanye di twitter. Banyak “seleb tweet” atau istilah orang yang memiliki followers yang banyak dan sering memposting kicauan yang menarik di twitter ditunjuk sebagai buzzer. Buzzer ialah orang yang telah dibayar untuk mempromosikan dan menjatuhkan calon lain melalui kicauan-kicauan di akun twitternya. Fenomena ini pun berlanjut hingga sekarang  dan baru-baru ini membahas mengenai pilkada Jakarta.

       Twitter pernah begitu ramai diperbicangKan, namun bagaimana dengan sekarang? Saya sendiri adalah pengguna aktif twitter dari tahun 2011 hingga sekarang. Namun melihat banyaknya perkembangan sosial media yang ada sekarang, membuat twiiter perlahan mulai ditinggalkan. Banyak orang lebih memilih menggunakan aplikasi sosial media seperti blog atau akun seperti wattpad apabila ingin menulis. Dan lebih memilih menggunakan instagram apabila ingin mengupload foto yang disertakan caption dari pada melakukannya di twitter walaupun sebenarnya twitter juga mempunyai fitur seperti itu.

      Namun menurut saya, 140 karakter di twitter lah yang memiliki kemenarikan. Kita dibatasi untuk membuat kicauan dengan 140 karakter yang mana sosial media lain tidak memilikinya. Saya melihat twitter sebagai salah satu media untuk mulai menulis, media untuk dapat dan saling bertukar informasi namun dengan cara yang menarik dan lebih ringan. Kicauan-kicauan yang lucu mungkin akan sering pula kita temukan di twitter. Membuat timeline selalu ramai apabila ada plural di sosial media seperti pilkada, konser, bahkan demam drama korea dan fenomena sosial lainnya yang menarik untuk dibicarakan.

     Twitter akan selalu saya gunakan walau sekarang keberadaannya mulai ditinggalkan para penggunanya. Mungkin memang tidak sepenuhnya. Saya juga mengagumi para pengguna twitter lainnya yang masih aktif, karena tidak termakan oleh sosial media lainnya yang berserakan seperti sekarang ini. Saya menyukai twiiter, sebagai sosial media yang membuat kita belajar untuk mulai menulis. Dan saya harap kalian juga demikian.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline