Lihat ke Halaman Asli

Renaldy Farhan Ramadhan

Universitas Airlangga

Mahasiswa UNAIR Tingkatkan Nilai Jual Olahan Buah Naga menjadi Selai dan Oleh-Oleh khas Purwoagung Banyuwangi

Diperbarui: 30 Juli 2024   14:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Program Kerja "OLAH BUBA: Workshop pengolahan hasil bumi Banyuwangi - Buah Naga." /Dok. pri

Mengisi masa liburan dengan kegiatan produktif, beberapa mahasiswa Universitas Airlangga (UNAIR) mengikuti Kuliah Kerja Nyata Belajar Bersama Komunitas (KKN-BBK) 4 di beberapa wilayah di Jawa Timur, salah satu kabupaten yang dituju yaitu Banyuwangi. Wilayah ujung paling timur Pulau Jawa ini terkenal dengan keanekaragaman hayati yang dimilikinya. Kelompok KKN BBK-4 UNAIR Desa Purwoagung, Kecamatan Tegaldlimo, Kabupaten Banyuwangi mengusung inovasi di bidang ekonomi dengan melakukan diversifikasi pada olahan buah naga. Kelompok itu beranggotakan Ahmad Fa'iz Mishbahhudin (FISIP), Alicia Pandora Ramadhan (FISIP), Canita Aisya Kostaman (FTMM), Michael Stalion Pamungkas (FPsi), Nicoletta Almira Dyah Setiawan (FST), Puteri Aisyah (FF), Renaldy Farhan Ramadhan (FTMM), Tria Novera (FIB), dan Uyun Lovbeni Parenti (FIKKIA).

Komoditas Utama

Contoh Buah Naga yang tidak bisa dijual (kondisi pecah atau retak)/dok. pri

Dalam menangani program kerja ini terdapat tiga penanggungjawab, yaitu Alicia, Nicoletta, dan Renaldy. Mereka bertiga menjelaskan bahwa komoditas utama dari Desa Purwoagung yaitu buah naga, namun kebanyakan saat musim panen buah naga, kuantitas produksi melebihi permintaan pasar sehingga timbulah fenomena over production. Hal ini mengakibatkan buah naga tidak bernilai jual. Mbok Nah, salah satu Perangkat Desa Purwoagung dan pemilik kebun buah naga mengatakan bahwa, "buah naga kalau lagi musim panen biasanya sampai dibuat pakan ternak, seperti kambing, sapi, sama mentok soalnya buah naga kan gampang busuk jadi kalau ga terjual ya dikasihkan ke hewan, daripada mubazir".

Demonstrasi pembuatan selai buah naga bersama ibu-ibu PKK  Desa Purwoagung/dok .pri

Alicia mengatakan bahwa gagasan ini mereka buat dan rencanakan sudah jauh hari sebelum pelaksanaan KKN-BBK 4 terlaksana. Target utama dari program kerja ini yaitu memberdayakan ibu-ibu Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) yang berfokus pada kualitas peningkatan kualitas ekonomi. "Program ini tidak hanya berfokus pada pengolahan buah naga, tetapi juga membahas tentang penyajian dan pengemasan yang menarik agar dapat dilirik oleh pembeli," tuturnya.

Hasil karya ibu-ibu PKK Desa Purwoagung/dok. pri

Pemberdayaan Ekonomi

Renaldy mengungkapkan bahwa dirasa perlu untuk melakukan perluasan pemberdayaan ekonomi lokal, sehingga kualitas ekonomi masyarakat Desa Purwoagung dapat diberdayakan secara maksimal. Buah naga memiliki daya jual tinggi jika di perkotaan, sedangkan petani hanya mendapatkan nilai jual yang sangat murah. Keberadaan mahasiswa KKN BBK-4 Universitas Airlangga diharap dapat mengedukasi masyarakat sehingga dapat meningkatkan nilai jual buah naga dengan cara mendiversifikasinya menjadi olahan makanan baru yang lebih unik dan bernilai jual lebih tinggi.

"Dengan berbagai latar belakang minat studi, kami berusaha untuk menerapkan nilai SDGs ke 12, yaitu konsumsi dan produksi berkelanjutan. Kami bukan hanya memanfaatkan buah naga yang berkualitas bagus, tetapi kami juga berusaha mengolah buah naga yang sekiranya tidak laku dijual di pasar karena retak atau pecah tetapi masih layak makan menjadi olahan selai yang dapat dijadikan juga sebagai oleh-oleh khas Desa Purwoagung Banyuwangi," tambah Nicoletta.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline