Lihat ke Halaman Asli

Peran perbankan dalam mendorong ekonomi nasional

Diperbarui: 17 Desember 2024   13:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Perbankan merupakan salah satu pilar utama yang menopang pertumbuhan ekonomi nasional. Sebagai institusi keuangan yang berperan dalam mengelola aliran dana, bank tidak hanya menjadi tempat penyimpanan uang, tetapi juga berfungsi sebagai motor penggerak ekonomi. Perannya terlihat dari bagaimana perbankan membantu masyarakat dan dunia usaha dalam mendapatkan akses ke sumber pembiayaan.  

Salah satu kontribusi utama perbankan adalah fungsi intermediasinya, yaitu menjembatani kebutuhan dana antara masyarakat yang memiliki kelebihan uang dengan pihak yang membutuhkan pembiayaan. Melalui kredit produktif, bank mampu mendukung sektor usaha, mulai dari UMKM hingga perusahaan besar, untuk meningkatkan kapasitas produksi, memperluas pasar, dan menciptakan inovasi. Peran ini sangat signifikan, mengingat sektor usaha adalah tulang punggung perekonomian yang menciptakan lapangan kerja dan menyumbang pada pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB).  

Di sisi lain, perbankan juga menjadi katalis dalam memperkuat stabilitas ekonomi melalui kebijakan moneter. Sebagai mitra Bank Indonesia, perbankan berkontribusi dalam pengelolaan suku bunga, inflasi, dan nilai tukar, yang berpengaruh langsung terhadap iklim investasi dan daya beli masyarakat. Stabilitas ini menjadi landasan penting bagi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.  

Selain itu, perbankan memiliki peran strategis dalam mendorong inklusi keuangan. Melalui program-program seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan layanan perbankan digital, masyarakat di pelosok negeri yang sebelumnya tidak terjangkau layanan keuangan kini dapat menikmati akses yang lebih mudah. Literasi keuangan yang terus digalakkan oleh perbankan juga membantu masyarakat untuk mengelola keuangan mereka secara lebih baik, sehingga memperkuat daya tahan ekonomi rumah tangga.  

Namun, peran besar perbankan ini tidak lepas dari tantangan. Salah satunya adalah tingginya risiko kredit macet, terutama di tengah gejolak ekonomi global. Oleh karena itu, diperlukan kebijakan perbankan yang lebih inklusif dan adaptif untuk menjawab kebutuhan masyarakat dan pelaku usaha, tanpa mengorbankan prinsip kehati-hatian.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline