Lihat ke Halaman Asli

Rena Herlina

IPB University

Keseimbangan Ekonomi Syariah dalam Konteks Global: Tantangan dan Peluang untuk Pengembangan Ekonomi Berkelanjutan

Diperbarui: 19 Maret 2024   14:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Ekonomi syariah adalah bagian dari ilmu ekonomi yang bersifat interdisipliner, atau tidak bisa berdiri sendiri dan perlu penguasaan terhadap ilmu pendukungnya. Ekonomi syariah juga didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari masalah ekonomi rakyat serta diilhami oleh nilai ajaran Islam. Dengan kata lain, ekonomi syariah dapat diartikan sebagai wujud implementasi konsep nilai Islam dalam melaksanakan aktivitas ekonomi, baik secara langsung maupun tidak langsung. Ekonomi syariah bertujuan untuk mencapai kesejahteraan menyeluruh dari aspek material, spiritual, dan moral.

Ekonomi syariah berusaha mewujudkan keseimbangan antara kebutuhan individu dan sosial masyarakat. Seorang muslim diharapkan peduli dengan sesama manusia ketika melakukan aktivitas bekerja atau berbisnis. Keadilan sangat dijunjung dalam ekonomi syariah, karena setiap manusia memiliki tanggung jawab sosial dengan memanfaatkan hasil bumi secara bijak.

Tantangan

  1. Keterbatasan Sumber Daya: Ekonomi berkelanjutan sering kali memerlukan investasi besar dalam teknologi dan infrastruktur yang ramah lingkungan. Tantangan ini diperparah oleh keterbatasan sumber daya yang dimiliki oleh negara-negara dengan ekonomi syariah.

  2. Dekarbonisasi Ekonomi: Mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan mengadopsi energi terbarukan adalah elemen penting dari ekonomi berkelanjutan. Namun, negara-negara dengan ekonomi syariah mungkin menghadapi kendala dalam melakukan transisi energi ini.

  3. Ketidakpastian Politik dan Regulasi: Ketidakpastian politik dan regulasi dapat menghambat investasi jangka panjang yang diperlukan untuk pengembangan ekonomi berkelanjutan. Hal ini dapat menjadi lebih rumit dalam konteks negara-negara dengan ekonomi syariah yang mungkin memiliki kerangka regulasi yang berbeda.

  4. Ketimpangan Sosial dan Ekonomi: Tantangan ketimpangan sosial dan ekonomi bisa menjadi penghambat utama untuk pembangunan ekonomi berkelanjutan. Ini dapat menghambat upaya pemerataan pembangunan dan pengurangan kemiskinan.

Peluang:

  1. Inovasi Keuangan Syariah: Prinsip-prinsip ekonomi syariah, seperti pembagian risiko dan keberpihakan pada keadilan, dapat mempromosikan inovasi dalam produk-produk keuangan yang memungkinkan pendanaan proyek-proyek yang lebih berkelanjutan.

  2. Investasi Sosial dan Lingkungan: Ekonomi syariah mendorong konsep-konsep seperti zakat (sumbangan wajib) dan sadaqah (sumbangan sukarela), yang dapat dialokasikan untuk investasi dalam proyek-proyek sosial dan lingkungan.

  3. Pengembangan Infrastruktur Hijau: Ekonomi syariah juga dapat mempromosikan pengembangan infrastruktur hijau, termasuk pembangkit listrik berbasis energi terbarukan dan transportasi berkelanjutan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline