Lihat ke Halaman Asli

Memberi Sedekah Jadi Konten, Emang Boleh?

Diperbarui: 19 Maret 2024   13:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Memberi / Giving (sedekah) sangat luas maknanya,tidak semua sedekah memerlukan uang atau menunggu kita kaya raya.

Menyingkirkan batu dari jalan adalah contoh sedekah yang mudah dan tidak memerlukan dana atau materi cukup dengan kesadaran dan kemauan diri sendiri.Bahkan senyumanmu saat berhadapan dengan saudaramu adalah sedekah. Semudah itu sedakah,tapi besar balasannya dari ALLAH SWT.

Dalam agama islam,sebuah bentuk memberi yang baik ialah ketika si pemberi tidak meminta balasan dari orang yang di beri dan tidak berbuat ria dengan menampilkan kebaikan kepada semua orang,sebagai umat islam kita semua harus percaya bahwa segala sesuatu yang kita kerjakan akan mendapatkan balasan dari ALLAH SWT yaitu pahala yang akan membawa kita ke surga-Nya,Aamiin. Begitu pula dengan riya,pasti akan ada balasan dari ALLAH SWT berupa dosa.

Namun,di zaman sekarang banyak orang yang membuat konten dari sedekahnya lalu di upload di berbagai media sosialnya,dengan tujuan mendapatkan keuntungan baik itu dalam bentuk uang,ataupun pujian. Padahal tndakan tersebut sangat dilarang karena merupakan cerminan dari sifat riya.

Dalil larangan riya terdapat sebanyak 3 kali di dalam Al-qur'an yaitu dalam QS. Al-Baqarah:264, QS. An-Nisa:38 dan QS.Al-Anfal:47. 

Semoga kita semua dijauhkan dari sifat riya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline