Lihat ke Halaman Asli

helen_s.maria

#exploreIndonesia #exploretheworld ... Bersyukur untuk kesempatan, waktu, kesehatan dan rezeki yang Tuhan berikan

Cerita Pendaki Gunung Raung

Diperbarui: 3 Oktober 2018   13:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerita Pendaki: Gunung Raung Via Kalibaru |Dokumentasi pribadi

20180815

SURABAYA - BASECAMP BU SOETO

Kesempatan  mendaki gunung adalah hal luar biasa.  Kali ini masih bergabung dengan  @tigadewaadventureindonesia untuk mendaki  Gunung Raung via Kalibaru, Banyuwangi, Jawa Timur.   Dalam perjalanan menuju Kalibaru,  saya dan Uni @purnayenti sempat mampir dulu di Surabaya, mengunjungi House Of  Sampoerna dan Museum Kanker Indonesia

5 jam 18 menit duduk di kursi tegak  kereta ekonomi AC  dari  Stasiun Gubeng, Surabaya -  Stasiun Kalibaru, Banyuwangi (19:18 WIB),  berbarengan banyak  turis bule backpacker yang menuju Banyuwangi.

Cerita Pendaki: Gunung Raung Via Kalibaru |Dokumentasi pribadi

Cerita Pendaki: Gunung Raung Via Kalibaru |Dokumentasi pribadi

Karena penyelenggara  tidak menyediakan tenda dan makan selama camping, peserta harus berbagi tugas.  Bawaan  jadi  lebih banyak;  keril, ransel medium, dan tenda kapasitas 6 orang yang lumayan berat. 

Keluar stasiun, disambut para bapak ojek yang menawarkan jasa mengantar ke  basecamp Bu Soeto. Bertemu @afudms yang sekereta beda gerbong, kami  makan malam dulu di sekitar stasiun. Setelah itu, diantar ojek dengan jarak berjauhan, melewati desa yang sepi, kebun tebu yang gelap berkabut. 

Sampai di rumah Bu Soeto,  @taufiqmu_, Abah Wunwun, Bima (anaknya Abah) dan  @johanesdarma  sudah tiba lebih dulu. Lega  sudah sampai di basecamp setelah melewati perjalanan cukup panjang dari rumah. 

20180816

BASECAMP  BU SOETO - POS 1 (980 Mdpl, Durasi 25 menit)

Pagi yang bergerak lambat; briefing, menunggu porter, sarapan dll. Mas Hari yang harusnya mendampingi kami,    memilih mendampingi tamu dari Malaysia. Kami dititipkan ke  Mas Oik  yang  membawa 4 tamu group lain. Pak Rizal membantu menjadi porter, membawakan sebagian barang saya dan Uni Yenti. Yang paling berat adalah karena Gunung Raung tidak memiliki mata air, jadi pendaki harus menyiapkan beka air selama pendakian. Setiap pendaki minimal membawa 6 botol air ukuran 1,5 liter. Pak Anto membantu Abah Wunwun dan Bima. @afudms membantu membawakan tenda bersama. Kami semua sudah siap untuk berangkat, tapi tidak ada aba-aba jelas, hanya bisa memandangi  group lain yang berangkat mendahului, jadi kami  harus menunggu ojek berikutnya.  

Cerita Pendaki: Gunung Raung Via Kalibaru |Dokumentasi pribadi

09:20 WIB berboncengan di  ojek dan keril masing-masing menuju Pos 1, rumah Pak Sunarya. Seru melewati tanjakan, turunan, perkebunan kopi, dan semak-semak yang hanya cukup dilewati 1 motor.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline