Di area parkir mobil House Of Sampoerna, kami mencari informasi tujuan menarik terdekat dengan bantuan aplikasi google maps. Muncul nama Museum Kanker Indonesia, beralamat Jl. Kayon No. 16-18, Embong Kaliasin, Genteng, Surabaya.
Sempat berkata "Duh, Museum Kanker, berat banget tujuan kita hehehe." Terlintas gambar dan peringatan di bungkus rokok yang baru kami lihat, kami sepakat menuju Museum Kanker Indonesia. Yakin akan mendapat pelajaran, informasi dan pengetahuan berguna.
Museum Kanker Indonesia ini adalah museum pertama dan satu-satunya di Indonesia. Museum milik swasta didirikan tahun 2013 oleh Ananto Sidohutomo, Dr.,MARS dan dikelola oleh Yayasan Kanker Wisnuwardhana.
Saat memarkir mobil di halaman museum saya sempat bilang ke Uni @purnayenti, "Wah, jangan-jangan nanti kita dikira anak kedokteran hahaha." Traveler apa kami ini? Di hari yang panas terik, bukannya datang ke tempat indah yang menyenangkan, malah datang ke museum tentang penyakit hehehe. Padahal sebenarnya transit kami di Surabaya ini adalah dalam rangkaian liburan ke gunung loh.
Tapi saya memang selalu suka mengunjungi museum, karena selain bisa masuk dengan gratis atau membayar dengan harga murah tetapi bisa mendapat pelajaran dan menambah pengetahuan.
Disambut oleh Ibu Fitri, kami menyampaikan tujuan kedatangan kami yang hanya ingin melihat-lihat. Ibu Fitri meminta Pak Rahmat untuk menemani kami berkeliling sambil menjelaskan setiap bagian di museum ini. Dipandu Pak Rahmat kami jadi bisa mengenal dan menambah informasi tentang penyakit kanker.
Mulai dari ruangan paling depan sampai kebun di belakang. Bangunan kuno dan ruangan terlihat sederhana, tetapi di dalam museum ini sarat informasi, pengetahuan mulai dari sejarah, perkembangan sampai penyembuhan. Di sini juga menjadi tempat komunitas atau gerakan yang memberi perhatian tentang kanker kepada masyarakat; Bidadari.
Di ruang tengah, kami melihat angka digital yang menghitung jumlah penderita terlapor yang meninggal dunia akibat kanker serviks. Saat kami baru masuk angkanya terlihat 158497 (informasi detail foto : jam 11:04 WIB). Saat kami hampir meninggalkan tempat ini, angkanya sudah menjadi 158515 (informasi detail foto : jam 11:40 WIB). Dalam 40 menit ada 18 wanita yang meninggal akibat kanker serviks.
Museum ini berkonsentrasi juga pada kanker yang menyerang wanita. Sepertinya, dalam perjalanan waktu, pengalaman, catatan dan penelitian membuktikan bahwa wanita memang lebih rentan terserang penyakit kanker.
Ngeri juga melihat contoh bagian tubuh yang terkena kanker; leher rahim, payudara, ginjal, tulang, kelenjar getah bening, mulut, otak, kulit, dll. Kata Pak Rahmat, seluruh tubuh manusia bisa terkena kanker, kecuali gigi dan rambut yang tidak memiliki jaringan darah.
Keluar menuju ruang pamer terbuka, di dinding kami mendapatkan informasi sejarah tentang kanker. Wah, ternyata sel kanker sudah ada sejak jaman Dinasaurus hidup, sejak jaman sebelum Masehi.