Kedua kali menginjakkan kaki di Ranu Pani (2,100 mdpl), Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). Sebelumnya, tahun 2014 saat ke Bromo, sempat mampir bersama beberapa teman. Waktu itu kagum dan takjub melihat dan memperhatikan para pendaki yang sedang bersiap-siap.
Siang ini saya dan Dewi menunggu teman-teman mendaki group @tigadewaadventureindonesia. Rombongan datang terlambat karena ada musibah kebakaran di Basecamp Tumpang.
Setelah semua datang, bersama para pendaki dari group lain, kami masuk ke aula TNBTS untuk mendengarkan pengarahan tentang aturan dan hal penting lain selama pendakian.
Semeru menjadi tempat reuni kecil dengan para saudara pendaki Gunung Kerinci (3,805 mdpl); @suttewijaya, @f3ry_gunawan dan @dedesaputra. Team @tigadewaadventureindonesia bertemu lagi dengan @rifkymaulanaaaa dan @ger_randu.
Petang hari kami bergerak meninggalkan Ranu Pani. Melewati jalan aspal sambil memandang kebun sayur. Semangat dan gagah melangkah, karena perjalanan baru saja dimulai. Semoga tetap demikian sampai nanti perjalanan turun gunung.
Melewati jembatan merah dan terus berjalan menuju camping ground Ranu Kumbolo (2,400 mdpl). Senter disiapkan karena diperkirakan kami akan tiba saat sudah gelap malam. Berjalan beriringan dengan Mba Yenti, Dewi, Fatma, dan teman-teman lain.
Tenda sudah disiapkan oleh team, dan saya cepat masuk ke tenda untuk menghindari dingin. Setenda dengan Dewi, karena yang lain sepertinya memilih teman yang sudah dikenal. Hanya berdua jadi bisa bolak balik mencari posisi tidur dan pulas hehehe. Saya tertidur dan melewatkan makan malam.
20180511 Ranu Kumbolo -- Kalimati
Brrrrr... dinginnya pagi di Ranukumbolo. Kata Mas Sute, suhunya -5C, seperti di dalam freezer. Tenda, rumput, bunga dan benda-benda yang ada di luar tenda dilapisi es yang terbentuk karena suhu rendah, bukan salju. Saya suka dan menikmati suasana dingin seperti ini, karena tidak setiap hari bisa dialami. Di kota saya Tangerang, sekarang ini hampir tidak pernah lagi melihat kabut.
Berusaha bergerak supaya badan menjadi hangat bersama Dewi, Mba Yenti dan @dedekagussurya. Berjalan ke sisi lain camping ground kami yang lebih dipenuhi tenda. Menikmati hangatnya matahari terbit.
Kembali camping ground, team logistic sudah menyiapkan sarapan kemudian berkemas supaya bisa segera melanjutkan perjalanan. Sudah direncanakan, saat melewati camping ground lama tadi, mau mampir dulu untuk menyelesaikan "urusan penting", menggunakan fasilitas toilet umum hehehe. Perlu waktu sekitar 1 jam untuk antri sampai selesai urusan.