2018.01.25 Garuda Explore-Jet menerbangkan kami dari Bandar Udara Internasional Soekarno--Hatta (06:45 WIB), Tangerang, Banten, Indonesia menuju Bandar Udara Internasional H.A.S. Hanandjoeddin (08:00 WIB), Tanjung Pandan, Belitung, Indonesia. Durasi satu jam penerbangan diisi dengan melanjutkan tidur. Hampir mendarat, langit terlihat berawan, tetapi mendung tak selalu berarti akan hujan.
Bang Zaenal Siagian, teman saya sudah menunggu untuk menjemput kami. Senang bisa kembali ke Belitong setelah tahun 2010. Kali ini bersama enam orang yang terbagi oleh tiga kegiatan; tiga orang bersepeda (Andy, Judy, Hendry), dua orang menyelam (saya dan Hendy), dan seorang leyeh-leyeh (Aylia).
CERITA GOWES ASYIK DI BELITONG
Tiga bikers masih merakit sepeda saat kami tinggalkan menuju pantai. Perlu menghemat waktu karena jadwal hari ini ada tiga kali penyelaman. Para bikers bergabung dengan Om Opik dan Om Dindo yang tinggal di Belitong. Perjalanan 'gowes" dimulai dari bandara sampai Joss Homestay, Sijuk, Belitong (sekitar 60 Km) termasuk mampir di beberapa tempat dan beristirahat.
Catatan dari Judi:
Bandara menuju kota Tanjung Pandan -- mampir di Resto Kong Djie (sebelah hotel 21 Hanggar), makan mie Belitong dan minum kopi Kong Djie. Melewati perkebunan sawit PT Agro Makmur Abadi, Kantor Polisi Sektor Sijuk dan Wisata Alam Tirta Merudang Indah. Terus melintasi jalan perkebunan buah rambutan. Beberapa kali melewati penjual durian Belitong yang menebarkan aroma menggoda dan membiarkan diri tergoda untuk mencicipinya. Durian nikmat dengan harga terjangkau.
Sampai di Desa Sijuk, gowes sambil menikmati suasana pedesaan yang jarang dilewati kendaraan, membuat nafas lega karena bebas polusi. Kejutan di perjalanan saat masuk ke kampung Bali dengan suasana yang persis khas Bali. Hampir setiap rumah yang dilewati mempunyai Pura sembahyang. Lebih terkesan lagi karena warga setempat sangat ramah, mempersilahkan kelima bikers untuk singgah melepas lelah. Pak Bagus, sang pemilik rumah menyuguhkan buah rambutan dan manggis. Suasana persaudaraan yang membuat kagum. Semestinya hal ini dapat dirasakan dimanapun tempat di Indonesia. Walau berbeda suku, agama, budaya, kita semua tetap saudara sebangsa.
Melanjutkan perjalanan dan mampir lagi di warung Kampung Bali, suasana sejuk memang paling asik menyantap mie instan panas hahaha, orang Indonesia banget. Selanjutnya melewati Klenteng Sijuk, Jimbaran Belitung dan Museum Maritim Bangka Belitung.
Gowes santai, tanjakan terasa asik karena mulusnya jalan, turunan terasa lebih menyenangkan, pemandangan indah memanjakan mata. Kuliner belum selesai sampai singgah di Restoran Lemadang Seafood and Grill yang direferensikan oleh Om Opik. Akhirnya, jam 18:00 WIB finish di Joss Homestay.
Karena saya tidak ikut bersama mereka, saya meminta untuk menuliskan kesan pengalaman bersepeda santai di Belitong. Mungkin kalau ada kesempatan kembali ke Belitung, saya ingin juga ikut gowes sepeda,
Foto keriaan dan keseruan saat bersepeda di Belitong ... Bikin kepingin ya hehehe.
CERITA DARI BAWAH AIR PULAU BELITONG