Trend ngopi (minum kopi) di "jaman now" menumbuhkan banyak kedai kopi baru dan mengangkat kedai kopi lama. Berbagai nama tempat dari yang berbahasa Inggris, Bahasa Indonesia ejaan baru, sampai ejaan lama; warung ditulis "waroeng". Lokasi di lingkungan sekitar rumah, Ruko, di area mall, kota kecil sampai kota besar di Indonesia. Pengelola dari luar negeri dan dalam negeri bergerak kreatif mengikuti selera penikmat kopi "jaman now". Terbukanya peluang bisnis bermodal ratusan ribu sampai ratusan juta. Walaupun mungkin kebanyakan yang datang bukan pecinta kopi, tapi ngopi sambil nongkrong di kedai kopi itu memang sedang "kekinian" banget. Efek lainnya adalah melahirkan pecinta kopi sungguhan.
Suasana Kedai Es Kopi Tak Kie
Suasana Kopi Kong Djie
Kedai kopi "jaman old" mungkin sebelumnya tidak banyak dikenal orang. Mungkin juga hanya dikenal dan didatangi oleh orang-orang tertentu; para penikmat dan pecinta kopi sejati.2018.01.14 KOPI ES TAK KIE, JAKARTA, SEJAK 1927
Hari Minggu, cerah cenderung panas, bersama Lola teman saya, janjian untuk kuliner di sekitar Jakarta kota. Setelah kenyang makan Bakmie Karet Krekot di daerah Pasar Baru Jakarta , target kami selanjutnya adalah minum Es Kopi Tak Kie.
Karton
Saya bersemangat ingin mengunjungi dan mencicipi es kopi di tempat ini sejak saya melihat salah satu adegan di film Filosofi Kopi 2 hehehe. Hal lain yang membuat saya tertarik yah karena kejadulannya itu.Alamat Kopi Es Tak Kie di Jl. Pintu Besar Selatan III, Gang Gloria No. 4-6, Pinangsia, Taman Sari, Jakarta Barat.
Bagaimana menuju ke sana ? Mudah kok, saya menggunakan aplikasi google map dari handphone, ketik "Es Kopi Tak Kie", ikuti arahan yang mengantar sampai di area parkir kendaraan, tidak jauh dari mulut gang. Tepat sampai tujuan dan tidak pakai nyasar.
Dari mulai mulut gang rasanya sudah senang, karena di sisi kiri dan kanan banyak dijual makanan, minuman dan buah-buahan. Sambil berjalan kami sudah menunjuk ingin membeli buah-buahan dan jajan cemilan hahaha.
dari Luar
Kedai Kopi Es Tak Kie tidak terlalu besar, barang-barang sederhana menjadi fasilitas tempat ini, jauh dari kesan modern. Yang melayani adalah para om dan tante, bukan mbak cantik atau mas ganteng seperti di kedai kopi yang kekinian. Hal mengesankan dari para om dan tante yang melayani adalah mereka ramah, cekatan dan sangat komunikatif.Interior Es Kopi Tak Kie
Wah, meja dan kursi penuh oleh pengunjung, kami memesan minuman sebelum mendapat kursi karena khawatir kehabisan. Dua orang opa dengan ramah menawarkan mejanya karena mereka sudah hampir selesai.Sambil menunggu es kopi datang, kami memesan Nasi Tim Ayam, salah satu menu andalan tempat ini. Nasi tim nya enak loh, sudah dinilai oleh Lola yang doyan makan dan pintar menilai makanan. Kalau hanya saya yang menilai kadang bahkan sering diragukan, karena dari saya hanya ada nilai "enak" dan "enak banget".